loading…
Wuling Cloud EV saat dijajal di tol Jagorawi dengan memanfaatkan fitur Adaptive Cruise Control (ACC). Foto: Wuling Motors
Ini yang dirasakan SINDONews saaat menempuh rute sepanjang 180 kilometer dari restoran Aroem di Jakarta Pusat menuju Clube de Arjuna di Jakarta Barat, berlanjut ke SCBD Park, dan mengakhiri perjalanan di Langit Teduh Resto & Resort, Bogor, sebelum kembali ke Aruma Ampera Raya, Jakarta.
Konsumen yang Lebih Matang
Wuling Cloud EV adalah mobil listrik ketiga dari Wuling Motors di Indonesia, setelah Air ev dan Binguo EV. Juga, yang paling mewah dengan harga Rp398,8 juta. Targetnya adalah konsumen yang mapan dan lebih dewasa.
Secara fitur dan spesifikasi pun, Cloud EV sebagai medium hatchback elektrik bersaing langsung dengan model seperti BYD Atto 3 yang harganya lebih mahal.
Mengadopsi konsep desain “Awan”, Cloud EV memang menawarkan rasa berkendara nyaman, teknologi canggih, serta desain lebih luks dibandingkan Air ev maupun Binguo EV.
Desainnya juga unik dengan garis-garis penuh lekukan halus dan menonjolkan fitur lampu depan dan lampu belakang unik. Lampu depannya mengusung konsep Horizon Skyline Tail Light, dilengkapi Automatic LED headlamp dan Infinity Luminous DRL.
Secara estetika juga terlihat minimalis dan sedap dipandang.
Interior Nyaman dan Lega
Favorit SINDONews di Cloud EV adalah kenyamanan, yang disebut Wuling sebagai “home-living space”. Artinya, Anda seperti berada di rumah. Ini terasa dari kabin yang lega, dengan klaim pemanfaatan ruang kabin Cloud EV mencapai 84,7 persen. Dimensi bodi Cloud EV adalah 4295 x 1850 x 1652 mm, dengan wheelbase 2700 mm. Dari luar terlihat ringkas, tapi sebaliknya luas dan lega di dalam.
Ruang kaki dan kepala jok baris kedua lega sekali. Sofa Mode dengan 135 derajat Backseat Recline membuat jok belakang bisa direbahkan hingga 135 derajat.
Kaki pun bisa selonjoran. Bahkan, jika ingin lebih nyaman lagi bisa diubah jadi sofa panjang ketika bangku baris pertama direbahkan. Ah, nyaman sekali. Untuk perjalanan jauh, dipastikan bisa tidur pulas. SINDOnews juga suka sekali dengan desain jok yang catchy serta empuk.
Atmospheric Multicolour Ambient Light membuat pencahayaan di kabin bisa diubah 250 warna sesuai keinginan.
Di bagian tengah ada cup holder dan storage box yang cukup lebar, serta wireless charging.
Desain dashboardnya lagi-lagi penuh lekukan dan minim tombol. Sebab, kebanyakan kontrol dilakukan lewat layar sentuh head unit 15.6 inci atau tombol di tuas kemudi.
Di belakang, bagasinya juga sangat lega walaupun desainnya medium hatcback. Ukurannya mencapai 606 liter ketika bangku belakang tegak dan dapat menampung 1.707 liter dengan bangku belakang terlipat. Ini lebih besar dibandingkan BYD Atto 3 yang 440 liter.
Rasa Berkendara
Menelusuri rute kombinasi kemacetan, jalan tol, serta gang-gang sempit, rasa berkendara Cloud EV kami rasakan cukup lumayan. Ground clearance cukup tinggi dengan velg berukuran 18 inci, jadi tidak terlalu khawatir saat memasuki gang sempit dan jalanan berlubang saat menuju Langit Teduh di Bogor.
Kamera 360 sangat membantu untuk parkir atau melihat kondisi sekitar. Tampilan kamera juga dapat diubah dengan menyentuh layar.
Lewat Quick Menu di layar, pengguna juga bisa memilih Eco+ (maksimal 80 km/jam) saat kondisi macet. Ada juga pilihan Eco, Normal, serta Sport. Kecepatan maksimal mobil ini SINDONews bejek hingga 150 km/jam. Memang untuk akselerasi, di mode Normal atau Sport-pun tidak terlalu enjoyable untuk ukuran mobil listrik yang dikenal spontan.
Posisi tuas Electric Parking Brake (EPB) di sisi kanan sebenarnya cukup mengganggu karena agak sulit dijangkau. Pengaturan Autohold yang harus masuk ke dalam menu di layar juga menyebalkan.