Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Aion Mau Bawa MPV Listrik 7 Penumpang, BYD M6 Bakal Punya Saingan



loading…

Aion menyadari MPV tujuh penumpang cocok untuk pasar Indonesia dengan masyarakat yang lebih menyukai mobil berkapasitas besar. Foto: Panda Daily

YOGYAKARTA – Pasar mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) menjadi model yang paling laris di Indonesia. Kapasitas yang dapat menampung tujuh orang dengan bagasi luas menjadikan masyarakat Tanah Air memilih mobil jenis MPV.

Memasuki era elektrifikasi, saat ini baru BYD yang memasarkan MPV listrik dengan menawarkan M6. Terbukti mobil listrik tersebut laris manis di pasaran dan langsung merebut pangsa pasar kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

Melihat tren tersebut, Aion Indonesia mengaku tertarik bermain di segmen MPV listrik. Sebab, pasarnya masih sangat luas dan belum banyak pemain dalam segmen tersebut, khususnya di kelas menengah.

“Ada empat (mobil baru). Ada varian dan ada model baru. Nanti setelah akhir 2025 akan semakin lengkap segmen mobilnya Aion. Harapannya lebih banyak beredar di lapangan,” kata Andry Ciu, Chief Operating Officer (CEO) Aion Indonesia, saat ditemui di Yogyakarta, belum lama ini.

Aion menyadari MPV tujuh penumpang cocok untuk pasar Indonesia dengan masyarakat yang lebih menyukai mobil berkapasitas besar. Ini berbeda dengan pasar luar negeri yang lebih menyukai mobil SUV dengan bodi yang lebih besar.

“Jika mau jualan di Indonesia, (menjual) mobil 3 baris adalah sebuah keharusan. Pasar mobil terbesar di Indonesia masih MPV. Oleh karena itu kami akan masuk ke pasar tersebut. Produk itu nantinya benar-benar dipersiapkan untuk pasar Indonesia,” ungkap Andry beberapa waktu lalu.

Di pasar China, Aion memiliki GN6 sebagai MPV tujuh penumpang. Namun, mobil ini masih mengandalkan mesin pembakaran internal sebagai penggerak. Namun, Andry mengungkapkan bahwa Aion ke depannya tidak hanya menjual mobil listrik di Indonesia.

“Dari GAC Group sendiri, ini banyak variannya hybrid, PHEV, dan RIEV yang sudah disiapkan model setir kanannya. Sudah siap nih. Tinggal yang mana dulu kita luncurkan, itu tinggal kita memilah. Termasuk PHEV,”ungkapnya.

(dan)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *