Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

3 Raksasa EV China yang Siap Tanam Duit Gede di Indonesia, Ada BYD hingga CATL


loading…

Ada sejumlah rakasasa EV di China yang siap berinvestasi besar-besaran di Indonesia. Foto: BYD

JAKARTA – Agaknya Indonesia semakin memantapkan posisi sebagai tujuan investasi utama bagi para raksasa industri electric vehicle (EV) dunia.

Beberapa waktu lalu Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani baru saja menyelesaikan kunjungan kerja ke Tiongkok untuk bertemu tiga perusahaan raksasa EV: BYD, CNGR New Material, dan CATL.

Tujuannya, untuk mengawal investasi yang telah berjalan, mendukung percepatan realisasi investasi, serta memfasilitasi rencana investasi jangka panjang perusahaan-perusahaan tersebut di Indonesia.

“Seperti pesan Presiden Prabowo, kami harus selalu mengutamakan investor yang sudah berinvestasi di Indonesia,” tegas Menteri Rosan. Nah, berikut adalah 3 perusahaan EV rasasa yang siap tanam duit di Indonesia:

1. BYD: Pabrik Otomotif Terbesar di ASEAN Segera Beroperasi

3 Raksasa EV China yang Siap Tanam Duit Gede di Indonesia, Ada BYD hingga CATL

Pertemuan dengan BYD difokuskan pada upaya percepatan pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Subang, Jawa Barat. Menteri Rosan mengapresiasi investasi BYD yang mulai direalisasikan di Indonesia dan menekankan komitmen pemerintah dalam mendukung percepatan tersebut.

“Investasi ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon pada tahun 2060,” ujar Menteri Rosan.

BYD Indonesia berencana meningkatkan kapasitas produksi dari 150.000 unit per tahun dan mengembangkan fasilitas baterai serta kendaraan jenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium. Penambahan kapasitas produksi ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja hingga mencapai 18.814 orang.

“Pembangunan pabrik BYD di Indonesia nantinya merupakan salah satu yang tercepat,” ungkap Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific. “Pembangunan pabrik dan produksi komersial ditargetkan di awal 2026.”

2. CNGR New Material: Membangun Kawasan Industri Tekno Hijau di Sulawesi Tenggara

CNGR New Material berencana untuk membangun Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara (KIHTK) di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, yang akan terfokus pada produksi advanced material.

CNGR telah berinvestasi di beberapa proyek industri smelter untuk pengolahan bijih nikel di Indonesia dengan total investasi mencapai Rp42,4 triliun dan menyerap 6.613 tenaga kerja Indonesia.

“Indonesia merupakan tempat yang paling bagus untuk mengembangkan rantai pasok advanced material global,” ujar Deng Weiming, Chairman CNGR Advanced Materials.

3. CATL: Investasi Raksasa untuk Ekosistem Baterai EV

3 Raksasa EV China yang Siap Tanam Duit Gede di Indonesia, Ada BYD hingga CATL

Group CATL melalui konsorsium CBL (CATL, BRUNP, dan Lygend) sedang bekerja sama dengan BUMN (ANTAM dan IBC) untuk membangun proyek rantai industri dan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, dan Karawang, Jawa Barat. Total investasi proyek ini diperkirakan mencapai USD6 miliar atau setara Rp96 triliun.

Li Changdong, Founder dan CEO BRUNP mengaku tertarik untuk mengembangkan industri daur ulang baterai yang dapat mengamankan sumber daya mineral yang penting untuk baterai agar tetap terjaga serta dapat diolah dan diproduksi kembali di Indonesia dengan teknologi hijau.

Indonesia Menuju Pusat Industri EV Global

Investasi dari BYD, CNGR, dan CATL menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri EV global. Pemerintah Indonesia aktif mendukung perkembangan industri ini melalui berbagai insentif dan kebijakan, seperti:

– Pembebasan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk mobil listrik.
– Pengurangan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) untuk mobil listrik.
– Pengembangan infrastruktur pengisian daya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
– Hilirisasi industri nikel untuk mendukung produksi baterai EV.

Data dan Proyeksi:

– Penjualan mobil listrik di Indonesia diproyeksikan mencapai 50.000 unit pada tahun 2025. (Gaikindo)
– Pemerintah menargetkan 2,1 juta unit kendaraan listrik padatahun2030.

(dan)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *