Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Witan Sulaeman Berlabel Pemain Timnas tapi Sering Jadi Cadangan Persija, Klub Buka Suara



loading…

Witan Sulaeman Berlabel Pemain Timnas tapi Sering Jadi Cadangan Persija, Klub Buka Suara. Foto: MPI/Aldhi Chandra Setiawan.

JAKARTA – Witan Sulaeman, salah satu pemain andalan Timnas Indonesia, belakangan ini lebih sering menghabiskan waktu di bangku cadangan Persija Jakarta. Direktur Persija, Mohamad Prapanca, menegaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan tim pelatih dan bukan karena faktor di luar teknis.

Prapanca menjelaskan bahwa status sebagai pemain Timnas Indonesia tidak serta-merta menjamin tempat utama di skuad Macan Kemayoran. Setiap pemain harus bersaing dan membuktikan diri di dalam tim untuk mendapatkan menit bermain.

“Selama pemusatan latihan bersama Timnas, biasanya para pemain berusaha memberikan performa terbaik agar masuk dalam susunan utama. Dari sisi Persija, mungkin pelatih masih melihat Witan belum mencapai performa maksimal,” ujar Prapanca di Jakarta belum lama ini.

Meskipun jarang tampil sebagai starter, Prapanca memastikan bahwa kondisi fisik Witan tidak mengalami kendala. Pemain 22 tahun itu tetap dalam keadaan bugar dan siap dimainkan kapan saja jika dibutuhkan oleh pelatih Persija, Carlos Pena.

“Kalau soal cedera, Witan tidak ada masalah,” tegasnya.

Ia juga menyoroti ketatnya persaingan di Timnas Indonesia saat ini, terutama dengan semakin banyaknya pemain diaspora yang memperkuat skuad Garuda. Hal ini menurutnya menjadi tantangan tersendiri bagi pemain lokal, termasuk Witan, untuk mempertahankan posisi mereka di tim nasional.

“Saya rasa dengan banyaknya pemain diaspora, statistik beberapa pemain lokal mungkin terlihat mengalami penurunan,” pungkasnya.

Saat ini, Witan masih menunggu keputusan dari pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, terkait apakah dirinya akan tetap menjadi bagian dari skuad Merah-Putih untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang. Dengan persaingan yang semakin ketat, ia harus terus membuktikan kemampuannya baik di level klub maupun internasional.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *