Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Virgil van Dijk Ngamuk ke Trent Alexander-Arnold usai Liverpool Ditahan MU



loading…

Kapten Liverpool , Virgil van Dijk, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap Trent Alexander-Arnold saat The Reds hanya bermain imbang 2-2 melawan Manchester United di pekan ke-20 Liga Inggris di Anfield, Senin (6/1) dini hari WIB.

Insiden tersebut terjadi menjelang akhir pertandingan, tepatnya sekitar 10 menit sebelum laga usai. Van Dijk terlihat berteriak keras ke arah Alexander-Arnold, mengungkapkan rasa frustrasinya atas lemahnya sisi kanan pertahanan Liverpool yang menjadi celah bagi Manchester United.

Momen ini dipicu oleh gol penyeimbang Amad Diallo. Bermula dari umpan mendatar Alejandro Garnacho, Diallo memanfaatkan situasi dengan tembakan kaki kiri yang membuat gawang Alisson Becker bergetar. Gol ini memaksa Liverpool kehilangan keunggulan setelah sempat memimpin 2-1.

Van Dijk juga sempat terlihat kesal ketika Alexander-Arnold terlambat melakukan lemparan ke dalam, situasi yang dianggap memperlambat tempo permainan tim.

Dalam wawancara setelah pertandingan, Van Dijk mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil tersebut. Menurutnya, Liverpool bahkan beruntung tidak kalah setelah Harry Maguire hampir mencetak gol di menit-menit akhir.

“Kalau kita jujur, hasil ini bisa saja lebih buruk. Mereka punya peluang emas di akhir pertandingan yang bisa membuat kami kehilangan segalanya. Saya kecewa kehilangan poin di kandang, tetapi itulah sepak bola. Kami harus bangkit dan melangkah maju,” ujar Van Dijk kepada BBC Radio 5 Live.

Bek asal Belanda itu juga menyoroti kelemahan timnya dalam mengontrol permainan. “Saat unggul 2-1, seharusnya kami bisa mengatur tempo dan mempertahankan bola lebih lama. Tapi, kami terlalu mudah kehilangan bola dan membiarkan pertahanan terbuka,” tambahnya.

Meski demikian, hasil ini tidak mengubah posisi Liverpool di puncak klasemen dengan 46 poin. Namun, selisih enam poin dari Arsenal di posisi kedua masih jauh dari aman, mengingat perjalanan musim masih panjang.

Liverpool kini dihadapkan pada tantangan untuk memperbaiki konsistensi permainan, terutama di lini belakang yang menjadi sorotan setelah hasil mengecewakan ini.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *