Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Upaya Bertahan Mees Hilgers Dkk Buruk!



loading…

Kekalahan telak 2-5 yang diderita FC Twente dari Bodo/Glimt pada leg kedua playoff 16 besar Liga Europa 2024/2025 berbuntut panjang / Foto: Mees Hilgers (@meeshilgerss)

Kekalahan telak 2-5 yang diderita FC Twente dari Bodo/Glimt pada leg kedua playoff 16 besar Liga Europa 2024/2025 berbuntut panjang. Lini pertahanan tim berjuluk The Tukkers, yang dikawal Mees Hilgers, menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak.

Asisten pelatih Timnas Indonesia , Alex Pastoor, turut memberikan pandangannya terkait kekalahan tragis FC Twente. Ia menilai bahwa Bodo/Glimt memang memiliki keunggulan karena bermain di kandang sendiri.

Namun, Pastoor mempertanyakan strategi yang diterapkan oleh FC Twente dalam pertandingan tersebut. “Keunggulan jelas ada di pihak tim Norwegia. Tapi yang jadi pertanyaan, apa sebenarnya rencana permainan FC Twente?,” kata Pastoor, dilansir dari Twente Fans, Jumat (21/2/2025).

Pastoor menyoroti buruknya permainan lini pertahanan FC Twente. Ia menilai Mees Hilgers dan rekan-rekannya gagal mengantisipasi serangan-serangan yang dilancarkan oleh Bodo/Glimt.

Akibatnya, FC Twente harus kebobolan lima gol, termasuk satu gol bunuh diri yang dicetak oleh Hilgers. “Dalam bertahan, ada dua atau tiga pemain yang seakan berhenti bergerak. Ini soal eksekusi, dan mereka gagal melakukannya dengan baik. Upaya bertahan mereka juga buruk. Jika melihat pertandingan ini, mereka memang tidak bisa berkata banyak,” bebernya.

Kritik pedas juga datang dari pundit sepak bola Belanda, Jan Van Halst. Ia menilai para pemain bertahan FC Twente tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.

“Saya benar-benar tidak suka pertahanan zona. Tidak ada yang mau mengambil tanggung jawab. Ini kesalahan ganda. Mereka menggunakan zona marking, tapi semua pemain justru berlari menjauh. Tidak ada yang merasa bertanggung jawab, semuanya hanya saling menyalahkan,” tutur Van Halst.

Kekalahan ini tentu sangat menyakitkan bagi FC Twente. Mereka sebenarnya memiliki modal bagus setelah menang 2-1 di leg pertama. Namun, keunggulan tersebut gagal dipertahankan dan justru berujung pada kekalahan telak.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *