Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tom Aspinall di Persimpangan Jalan Menuju Pertarungan Gelar Impian



loading…

Sebuah ironi pahit mewarnai perjalanan karier Tom Aspinall. Petarung kelas berat asal Manchester ini secara resmi mencatatkan diri dalam sejarah UFC sebagai juara interim terlama, sebuah rekor yang justru menggarisbawahi ketidakpastian akan pertarungan gelar sesungguhnya.

Hingga 29 April 2025, Aspinall telah memegang sabuk juara sementara selama 535 hari. Aspinall merebut gelar interim usai menaklukkan Sergei Pavlovich pada November 2023. Statusnya sebagai juara bertahan ia perkuat di hadapan publik Manchester pada Juli tahun lalu, dengan kemenangan kilat atas Curtis Blaydes dalam waktu 60 detik. Namun, sejak saat itu, octagon sunyi dari kehadirannya.

Penantian panjang Aspinall tertuju pada sang pemegang sabuk juara kelas berat UFC sejati, Jon Jones. Jones sendiri kembali mengguncang dunia MMA pada Maret 2023 dengan merebut gelar dari Ciryl Gane.

Baca Juga:

Lazimnya, seorang juara interim akan menjadi penantang utama berikutnya. Namun, Jones memilih jalur lain, menerima pertarungan ‘legenda’ melawan Stipe Miocic dan berhasil menghentikan sang veteran di UFC 309 pada November lalu.

Di tengah ketidakpastian jadwal pertarungan unifikasi gelar, Aspinall justru mencatatkan rekor lain yang kurang ideal dalam promosi yang dipimpin Dana White ini. Ia melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh mantan juara kelas bantam, Renan Barao, yang menyandang gelar interim kelas bulu selama lebih dari 11 tahun silam, tepatnya sejak 21 Juli 2012 hingga Februari 2014.

Uniknya, Aspinall juga saat ini memegang rekor waktu pertarungan rata-rata tercepat di UFC, dengan tujuh dari delapan kemenangannya diraih pada ronde pertama. Potensi duelnya melawan Jones digadang-gadang akan menjadi salah satu pertarungan terbesar dalam sejarah UFC, namun realisasinya terus menjadi tanda tanya besar.

CEO UFC, Dana White, beberapa kali memberikan sinyal positif bahwa pertarungan ini akan terjadi, bahkan memberikan jaminan ‘100 persen’ pada bulan Desember lalu. Namun, penundaan yang terus berlarut-larut ini mulai memicu frustrasi di kubu Aspinall.

“Ini konyol. Saya tidak mengerti mengapa UFC seolah tidak ingin Tom bertarung dengan siapa pun selain Jon Jones. Mereka hanya berkata, ‘Tunggu saja’,” ujar ayah Tom Aspinall, Andy, belum lama ini dikutip dari Givemesport, Rabu (30/4/2025).

“Kami sudah bertemu dengan Hunter [Campbell] (CBO UFC) dan mereka bilang akan berusaha mengatur pertarungan dengan Jon Jones. Sekarang sudah bulan April, dan kami masih menunggu Jones untuk berkata, ‘Saya akan bertarung,’ atau ‘Saya tidak akan bertarung.’ Saya benar-benar tidak mengerti. Dia seorang petarung, seharusnya dia bertarung. Mengapa [Jones] hanya duduk-duduk dan tidak memberikan jawaban?”

Aspinall sendiri tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Kami ingin kepastian jadwal pertarungan… Saya berlatih dua kali sehari… Saya melakukan semua yang dilakukan atlet elit setiap hari tanpa adanya kompetisi, dan bagian itu di luar kendali saya.”

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *