loading…
Dalam penjelasannya tersebut Patrick Kluivert mengungkapkan “saya suka Marselino, tapi dia bukan satu-satunya yang saya suka,” menunjukkan jika pemain 20 tahun itu memang telah mencuri perhatian banyak pihak.
Pada kesempatan yang sama, legenda Barcelona itu juga mengatakan jika pemain lokal adalah jantung dari sepak bola Indonesia. Membuatnya sangat ingin membantu para pemain lokal berkembang di masa depan.
Alasan Patrick Kluivert Sebut Marselino Ferdinan Pemain Idamannya
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, alasan mengapa Patrick Kluivert menyebut Marselino Ferdinan sebagai pemain idamannya adalah karena dia merupakan salah satu pemain lokal yang cukup bersinar.
Marselino yang baru saja mencatatkan debutnya bersama Oxford United pada 11 Januari 2025 ini memang terkenal dengan pergerakannya yang selalu menyulitkan pertahanan lawan.
Sebelumnya, Marselino Ferdinan sempat curi banyak perhatian ketika dirinya sukses ciptakan dua gol ketika menghadapi Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada November 2024 lalu.
Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi itu lantas membuat Tim Garuda berpeluang besar lolos Piala Dunia 2026.
Kedepannya, Kluivert sangat ingin fokus pada pemain lokal dan mengecek kualitas para pemain lokal. Sebab menurutnya, ini adalah hal yang sangat penting untuk mengembangkan sepak bola Indonesia.
Mengingat saat ini Timnas Indonesia memang dipenuhi oleh pemain-pemain naturalisasi. Bahkan skuad timnas pada saat kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia sendiri didominasi oleh para pemain keturunan yang telah menjalani proses naturalisasi ini.
Sedangkan biasanya hanya ada dua atau tiga pemain lokal yang diturunkan setiap laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tersebut.
Kualitas pemain lokal Indonesia memang terbilang jauh jika dibandingkan dengan pemain naturalisasi. Hal itu terlihat jelas ketika Timnas yang didominasi pemain lokal tak mampu berbuat banyak di Piala AFF 2024 lalu.
Semoga saja Patrick Kluivert mampu memoles para pemain lokal dan bakat-bakat baru yang lahir di Indonesia. Sehingga di masa depan sudah tidak perlu bertumpu pada pemain naturalisasi.
(sto)
