Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Terence Crawford Tantang Canelo Alvarez Dituding Sekadar Cari Uang Pensiun



loading…

Terence Crawford tengah bersiap menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya. Petinju berusia 37 tahun itu akan naik dua divisi untuk menghadapi juara kelas menengah super, Canelo Alvarez, pada 13 September 2025. Namun, keputusan ini menuai banyak kritik, terutama terkait dengan bobot tubuhnya yang saat ini mencapai 186 pon (84 kg), jauh di atas batas kelas 168 pon (76 kg) yang akan ia tempati dalam duel nanti.

Crawford, yang biasanya bertarung di kelas welter (147 pon/66 kg), akan menghadapi tantangan fisik besar. Jika ia tetap di berat 186 pon, kecepatannya akan berkurang drastis, membuatnya mudah menjadi sasaran empuk bagi Canelo . Di sisi lain, menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu singkat juga bisa mengurangi kekuatan dan daya tahannya.

Tanpa persiapan yang matang, pertarungan ini bisa menjadi mimpi buruk bagi Crawford. Sejumlah analis tinju menilai bahwa tanpa pengalaman di kelas menengah super, ia akan kesulitan menghadapi Canelo yang terbiasa bertarung di level lebih tinggi. Bahkan, mantan juara dunia Keith Thurman menegaskan bahwa Crawford harus menjalani latihan khusus di dataran tinggi dan meningkatkan daya tahannya jika ingin memiliki peluang menang.

Satu hal yang menjadi sorotan adalah keputusan Crawford untuk tidak mengambil laga pemanasan sebelum menghadapi Canelo. Ini menimbulkan spekulasi bahwa ia lebih mementingkan keamanan rekor dan pembayaran besar daripada membuktikan kemampuannya di kelas baru. Dalam laga terakhirnya di kelas 154 pon melawan Israil Madrimov, Crawford hampir kalah, yang semakin memperkuat keraguan terhadap kemampuannya di kelas yang lebih berat.

Beberapa pihak bahkan membandingkan duel ini dengan pertarungan kontroversial yang dipromosikan Turki Al-Sheikh, seperti laga Francis Ngannou melawan Tyson Fury dan Anthony Joshua. Dalam skenario ini, Crawford dianggap tidak layak untuk langsung menantang Canelo tanpa membuktikan dirinya lebih dulu di kelas 168 pon.

Terlepas dari kritik yang ada, pertarungan ini tetap menarik perhatian besar. Jika Crawford menang, ia akan menorehkan sejarah sebagai petinju yang sukses menaklukkan Canelo di usia senja. Namun, jika ia kalah telak, banyak yang akan melihat ini sebagai duel yang hanya menguntungkan satu pihak: Crawford yang mendapatkan bayaran besar sebelum pensiun.

Sebagian pengamat tinju menilai bahwa jika Turki Al-Sheikh benar-benar ingin membuat laga ini lebih kompetitif, ia seharusnya meminta Crawford untuk menghadapi satu atau dua petinju top di kelas 168 lebih dulu. Namun, hal itu tidak terjadi, yang semakin menguatkan spekulasi bahwa laga ini lebih bertujuan untuk memberikan ‘hadiah pensiun’ bagi Crawford.

Apakah Crawford benar-benar bisa mengalahkan Canelo, atau ini hanya laga besar yang sekadar menjadi tontonan? Jawabannya akan terungkap pada 13 September nanti.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *