Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Terence Crawford Pertimbangkan Pensiun usai Lawan Canelo: Akan Banyak Darah!



loading…

LAS VEGAS Terence Crawford membuat pengakuan mengejutkan menjelang duel megabintang melawan Saul “Canelo” Alvarez pada 13 September 2025 mendatang. Petinju tak terkalahkan asal Amerika Serikat itu mengisyaratkan pertarungan melawan Canelo bisa menjadi yang terakhir dalam kariernya.

Hal ini diungkapkan oleh Turki Alalshikh , tokoh penting di balik digelarnya duel senilai USD2 miliar (sekitar Rp30 triliun) tersebut. Dalam wawancaranya dengan Ring Magazine, Alalshikh membeberkan isi pembicaraannya dengan Crawford sebelum rangkaian tur promosi dimulai.

“Dia datang menemuiku di London. Dia bilang, ‘Saya ingin ini jadi pertarungan pensiun saya’,” kata Alalshikh.

Baca Juga: Daftar 50 Petinju Legendaris dengan Rahang Terkuat dalam Sejarah Tinju

Crawford yang akan berusia 38 tahun pada bulan September, memang tak mengusahakan klausul rematch dalam kontraknya. Hal itu memperkuat spekulasi bahwa duel melawan Canelo adalah klimaks kariernya yang luar biasa—dengan catatan sempurna 41 kemenangan, 0 kekalahan, dan 19 pertarungan perebutan gelar dunia secara beruntun.

Petinju berjuluk “Bud” itu akan naik dua kelas untuk menantang Canelo di divisi super middleweight, tempat alami sang lawan. Pertarungan ini memperebutkan gelar tak terbantahkan milik Canelo, dan jika Crawford menang, ia akan mencetak sejarah sebagai petinju pria pertama yang menyandang status juara tak terbantahkan di tiga kelas berbeda.

Namun, jalan menuju rekor itu tidak mudah. Canelo, yang kini berusia 35 tahun, sudah 67 kali naik ring profesional dan menyandang 11 gelar dunia. Ia juga datang dengan pengalaman panjang, debut sejak usia 15 tahun. Meski sempat mendapat kritik karena penampilan membosankan saat menang angka atas William Scull bulan lalu, Canelo tetap jadi favorit berkat kekuatan pukulan dan mental baja.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *