Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Siapa GOAT UFC Sebenarnya? Jawaban Joe Rogan Picu Perdebatan



loading…

Joe Rogan, komentator legendaris UFC, kembali membuat pernyataan kontroversial soal petarung terhebat sepanjang masa (GOAT) / Foto: Rolling Stones

Joe Rogan, komentator legendaris UFC , kembali membuat pernyataan kontroversial soal petarung terhebat sepanjang masa (GOAT). Kali ini, ia memilih Jon Jones, mengungguli nama-nama besar seperti Khabib Nurmagomedov dan Georges St-Pierre (GSP).

Rogan, yang telah menjadi bagian dari UFC sejak 1997, seringkali ditanya soal GOAT. Dalam episode terbaru podcastnya, Joe Rogan Experience, ia membandingkan rekam jejak beberapa legenda sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan pada Jon Jones.

“Dia telah menjadi juara dunia selama 14 tahun. Saya pikir itu di atas kertas,” kata Rogan tentang Jones dari Bloodyelbow, Sabtu (1/3/2025).

“Masalahnya di atas kertas adalah siapa yang dia lawan vs siapa yang dilawan Georges St-Pierre vs siapa yang dilawan Khabib?” tambahnya.

Rogan mengakui bahwa ada argumen untuk petarung lain. Ia menyebut Demetrious Johnson. Ia juga memuji GSP, juara dua divisi yang kembali setelah empat tahun absen untuk merebut gelar kelas menengah.

“Namun, Georges St-Pierre juga ada di atas sana, dan dia adalah juara dunia beberapa divisi. Dia memenangkan gelar kelas welter dan kemudian bangkit setelah empat tahun absen untuk mengalahkan Michael Bisping untuk gelar kelas menengah,” ujarnya.

Namun, pada akhirnya, Rogan memilih Jones karena faktor umur panjang dan rekornya. “Dari segi umur panjangnya, saya harus mengatakan Jon Jones [adalah yang terhebat]. Namun, saya bisa melihat argumen bahwa Mighty Mouse [Demetrious Johnson] adalah seniman bela diri terbaik yang pernah saya lihat. Saya pikir ia adalah ekspresi terbaik dari bakat dan teknik seni bela diri yang pernah saya lihat.”

“Namun, Georges St-Pierre juga ada di atas sana, dan ia adalah juara dunia beberapa divisi. Ia memenangkan gelar kelas welter dan kemudian bangkit setelah empat tahun absen untuk mengalahkan Michael Bisping untuk gelar kelas menengah.”

“Ia juga ikut berdebat, tetapi menurut saya ada masalah nyata dengan mengatakan ‘nomor satu sepanjang masa, yang terhebat sepanjang masa’. Tetapi jika Anda akan memberikannya kepada seseorang, saya akan mengatakan berikan kepada Jon.”

Rogan juga menyinggung masalah di luar Octagon yang dihadapi Jones, termasuk penggunaan narkoba dan penangkapan. Ia percaya bahwa Jones justru menggunakan masalah tersebut sebagai motivasi untuk tetap berada di puncak.

Pilihan Rogan ini tentu saja memicu perdebatan di kalangan penggemar UFC. Banyak yang tidak setuju dengan pilihannya dan menganggap Khabib atau GSP lebih layak menyandang gelar GOAT.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *