Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Shin Tae-yong Klaim Mental Gurem Timnas Indonesia Sudah Musnah



loading…

Shin Tae-yong Klaim Mental Gurem Timnas Indonesia Sudah Musnah. Foto: SINDOnews

PELATIH Timnas Indonesia, Shin Tae-yong turut berperan besar dalam meningkatkan mentalitas para pemain Skuad Garuda. Shin mengatakan, dahulu para pemain sering menyerah sebelum bertanding.

Shin Tae-yong kini sudah menjabat sebagai pelatih hampir lima tahun sejak bergabung dengan Timnas Indonesia pada akhir 2019. Pelatih asal Korea Selatan itu memang belum bisa mengantar gelar untuk Timnas Indonesia, namun dirinya turut membantu Skuad Garuda berkembang.

Salah satunya adalah membantu mentalitas Timnas Indonesia berubah. Shin mengungkapkan, saat awal-awal melatih, Skuad Garuda mempunyai mentalitas yang mudah menyerah.

“Waktu di masa awal, para pemain Timnas Indonesia gampang menyerah. Yang lebih kacau itu semisal bertemu dengan lawan lebih kuat, seperti Arab Saudi, atau ranking 20-30 di atas mereka. Mereka bisa berpikir ‘ah ini mah kita gak akan menang’,” ungkap Shin dikutip dari kanal YouTube sahabatnya Lee Kyung Kyu, Sabtu (30/11/2024).

“Sering begini, bahkan menyerah sebelum bertanding. Itulah mengapa dulu sering tidak maksimal mainnya. Mungkin bisa dibilang, mereka lebih dulu mencari-cari alasan, antisipasi (jika) nanti kalah,” tambahnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, Shin berhasil membuat Timnas Indonesia mempunyai mental baja. Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu memastikan Skuad Garuda sudah tak lagi berpikir akan menyerah sebelum bertanding.

“Tapi untuk saat ini, sudah tidak ada, sudah musnah,” tegasnya.

Shin kemudian menceritakan kepada Lee bahwa proses perubahan mental itu cukup lama. Salah satu yang paling berpengaruh adalah ketika Timnas Indonesia dikalahkan Argentina pada laga persahabatan 2023 silam.

Saat itu, Skuad Garuda melawan Timnas Argentina yang berstatus sebagai juara Piala Dunia 2022. Namun secara mengejutkan, Timnas Indonesia hanya kebobolan dua gol dalam laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) itu.

Shin mengatakan, hasil ini sangat berpengaruh pada peningkatan kepercayaan diri anak asuhnya. Dia meyakini, mentalitas Timnas Indonesia akan terus meningkat usai melawan tim-tim besar.

“Perlahan tapi pasti, dengan begitu, rasa kepercayaan diri tim meningkat,” ujar Shin.

Timnas Indonesia sendiri saat ini sedang berjuang di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Mereka mengincar posisi empat besar di klasemen akhir untuk membuka peluang lolos ke turnamen bergengsi itu.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *