Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Shin Tae-yong Dipecat, Rencana 2025 Hancur!


loading…

Huh Ji-sub pamit setelah rencananya di tahun 2025 berantakan usai Shin Tae-yong dipecat secara mendadak oleh PSSI / Foto: Instagram Huh Jisub (@wassub__jissub)

Huh Ji-sub pamit setelah rencananya di tahun 2025 berantakan usai Shin Tae-yong dipecat secara mendadak oleh PSSI . Cara berpamitan pelatih fisioterapis Timnas Indonesia itu disampaikannya dengan menuliskan curhatan pada akun Instagram pribadinya.

Dalam curhatannya itu Huh Ji-sub menceritakan awal mula berada di Indonesia dan sudah menganggap seperti rumah keduanya. Selain itu, ia juga menceritakan misteri tentang pemecatan Shin Tae-yong.

Sekadar informasi, Huh Ji-sub menjadi salah satu orang baru yang dibawa Shin Tae-yong untuk membantu menangani Timnas Indonesia. Dia bergabung sebagai fisioterapis Skuad Garuda pada 31 Agustus 2024.

Baca Juga:

Fisioterapis yang pernah tinggal di Indonesia saat SMP dan SMA itu awalnya bertekad membantu Shin Tae-yong menciptakan sejarah buat Skuad Garuda. Namun takdir berkata lain, pelatih berusia 57 tahun itu diberhentikan PSSI secara mendadak.

Pesan Menyentuh Fisioterapis Timnas Indonesia: Shin Tae-yong Dipecat, Rencana 2025 Hancur!

Berikut Curhatan Huh Jisub di akun Instagram pribadinya:

Beberapa hari terakhir ini sangat sulit bagi saya. Pelatih kami diberhentikan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan atau rencana sebelumnya. Keputusan itu tidak hanya mengejutkan,tetapi uga membuat saya merasa kosong dan kehilangan arah.

Saya datang ke Indonesia dengan hati, bukan hanya untuk pekerjaan. Indonesia sudah seperti rumah kedua saya. Saya menghabiskan masa SMP dan SMA di sini, dan ada ikatan emosional yang mendalam dengan negeri ini. Impian saya sedehana, memberikan kontribusi, sekecil apa pun untuk membantu Indonesia mencapai mimpi besarnya lolos ke Piala Dunia.

Namun dalam dunia olahraga, hal seperti ini sering terjadi. Pertemuan dan perpisahan bisa terjadi kapan saja, tanpa kita sangka. Meski begitu, menerima kenyataan ini tetap tidak mudah. Saya menghormati keputusan yang sudah diambil, meski tidak bisa menyembunyikan rasa kecewa yang ada di hati.

Saya sebenarnya sudah mempersiapkan rencana besar untuk 2025. Saya ingin membantu tim nasional Indonesia dengan peran baru sebagai ahli ilmu olahraga (sport scientist). Saya percaya pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan kedokteran olahraga dapat menjadi salah satu kunci untuk membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi. Bahkan setelah turnamen ini, saya sudah menyiapkan berbagai program untuk masa depan sepak bola Indonesia. Tapi sekarang, semua yang sudah saya rencanakan terasa hancur.

Pada bulan Desember lalu, saya sempat menerima tawaran dari klub luar negeri dan juga tim nasional Korea Selatan. Namun, saya memilih tetap di Indonesia. Saya ingin menjadi bagian dari perjalanan Panjang menuju impian besar negara ini. Tapi dengan pemberhentian pelatih kami yang begitu tiba-tiba, saya merasa kehilangan peran saya di sini. Saya tidak tahu lagi apa yang bisa saya lakukan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *