Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Setelah 5 Tahun, Justin Gaethje Ungkap Khabib Nurmagomedov Lawan Terberatnya



loading…

Setelah lima tahun, Justin Gaethje akhirnya mengakui bahwa Khabib Nurmagomedov merupakan lawan terberat yang pernah dihadapinya sepanjang kariernya / Foto: Bloodyelbow

Lima tahun sudah berlalu sejak Khabib Nurmagomedov pensiun dari dunia MMA setelah mengalahkan Justin Gaethje di ronde kedua pada acara PPV di Dubai. Gaethje mengakui bahwa Nurmagomedov adalah lawan terberat yang pernah dihadapinya.

“Saya pikir Khabib mungkin yang terberat. Bahkan jika saya tampil lebih baik, saya tidak yakin saya bisa mengalahkannya malam itu. Jadi malam itu, ketika saya melawan Khabib, ia adalah salah satu lawan terberat hingga saat ini,” kata Gaethje dalam sesi Tanya Jawab di YouTube dikutip dari Bloodyelbow, Rabu (19/2/2025).

Namun, Gaethje tidak ingin terus berkutat dengan kekalahan tersebut. Ia kini mengincar pertarungan melawan juara kelas ringan UFC saat ini, Islam Makhachev, yang merupakan anak didik Nurmagomedov.

Gaethje merasa bahwa Makhachev akan menjadi lawan yang lebih baik baginya daripada Nurmagomedov. “Saya pikir saya akan mengalahkan Islam. Saya pikir gaya bertarung saya sangat cocok untuknya. Dia tidak suka tekanan, dan saya adalah petarung yang suka menekan,” sesumbar Gaethje.

Gaethje telah menjadi pesaing abadi di kelas ringan selama hampir satu dekade, dan telah mendapatkan 13 bonus UFC. Setelah kalah dari Nurmagomedov, ia menang 3-2, termasuk kemenangan KO atas Dustin Poirier.

Terakhir, ia menjadi korban KO Max Holloway di UFC 300. Meskipun demikian, Gaethje tidak menyerah. Ia ingin membuktikan bahwa dirinya masih merupakan salah satu petarung terbaik di kelas ringan dan layak mendapatkan kesempatan untuk bertarung melawan Makhachev.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *