Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Rehan/Gloria Tersandung di Titik Kritis Lawan India



loading…

XIAMEN – Mimpi untuk membuka keunggulan bagi Indonesia di laga kedua Grup D Piala Sudirman 2025 pupus di tangan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja. Pasangan ganda campuran ini mengaku “nyesek” setelah gagal mengunci kemenangan meski sudah unggul jauh di gim penentuan.

Tampil sebagai pembuka pertandingan melawan India, Rehan/Gloria sejatinya memulai laga dengan baik. Mereka tampil dominan dan menutup gim pertama dengan kemenangan telak 21-10 atas Dhruv Kapila/Tanisha Crasto.

Namun, momentum berubah drastis. Di gim kedua, pasangan India mulai menemukan pola permainan dan membalikkan keadaan dengan skor 21-18. Ketegangan pun memuncak di gim ketiga.

Saat unggul 19-16, kemenangan sudah di depan mata bagi Rehan/Gloria—tapi justru di situlah segalanya runtuh. Poin mereka mandek, sementara pasangan India memetik lima angka beruntun untuk membalikkan skor menjadi 21-19. Kekalahan dramatis ini menjadi pukulan telak bagi pasangan non-Pelatnas PBSI tersebut.

“Cukup nyesek setelah unggul 19-16 tapi kami terkunci di angka itu,” kata Gloria dalam rilis resmi PBSI, Selasa (29/4/2025). “Kami sudah berusaha main seperti gim pertama, tapi mereka sudah lebih siap dan membaca pola kami.”

Menurut Gloria, di saat-saat kritis, Kapila/Crasto tampil lebih siap. Mereka bisa mengantisipasi taktik permainan cepat Rehan/Gloria, bahkan mengembalikan bola-bola yang semestinya menjadi poin mati.

“Kami beberapa kali kaget karena bola yang harusnya mati masih bisa dikembalikan. Kami malah mati sendiri di eksekusi terakhir,” ungkapnya.

Gloria menambahkan, kekalahan ini menjadi pelajaran penting bahwa mereka harus tampil lebih tenang dan fokus di momen-momen krusial.

“Kami harus bisa lebih konsisten dengan pola permainan sendiri. Saat ini masih gampang goyah. Itu yang harus kami benahi,” ujar Gloria.

Meski menelan kekalahan di partai pembuka, tim Indonesia tetap tampil solid di partai-partai selanjutnya dan menutup laga melawan India dengan kemenangan meyakinkan 4-1. Hasil ini memastikan langkah Merah Putih ke babak perempat final.

Indonesia akan menghadapi Denmark di laga terakhir Grup D pada 1 Mei 2025, yang menjadi penentu status juara grup.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *