Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

PSG Hancurkan Inter 5-0! Pecahkan Rekor Kemenangan Terbesar di Final Liga Champions Era Modern



loading…

PSG menahbiskan diri sebagai penguasa baru Eropa, setelah mengalahkan Inter Milan dengan skor 5-0 pada laga final Liga Champions 2024-2025 di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) / Foto: PSG

Paris Saint-Germain ( PSG ) bukan hanya menahbiskan diri sebagai penguasa baru Eropa, tetapi juga menulis ulang buku rekor Liga Champions . Kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final edisi 2024-2025 yang digelar di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB, lebih dari sekadar skor akhir, ini adalah deklarasi dominasi yang dipersembahkan oleh gelombang pemain muda Les Parisiens.

Final yang awalnya diprediksi akan menjadi pertarungan taktik menarik, justru berubah menjadi panggung unjuk gigi kekuatan ofensif PSG sejak menit awal. Start cepat anak asuh Luis Enrique membuat Inter Milan kewalahan menghadapi gempuran serangan yang dipimpin oleh Ousmane Dembele dan kolega.

Keputusan Luis Enrique menurunkan starting eleven dengan rata-rata usia termuda di final Liga Champions abad ke-21 (hanya 25 tahun dan 96 hari), menjadi kunci utama. Kontras mencolok terlihat di kubu Inter Milan, yang justru menjadi tim pertama yang menurunkan tiga pemain berusia minimal 35 tahun (Yann Sommer, Francesco Acerbi, dan Henrikh Mkhitaryan) di partai puncak.

Baca Juga: PSG Juara Liga Champions 2024/2025: Raja Baru Eropa!

Perbedaan usia yang mencolok, mencapai lima tahun dan 146 hari (rata-rata usia Inter 30 tahun dan 242 hari), menjadi representasi pertarungan antara energi (muda) dan pengalaman. Dan pada akhirnya, darah muda PSG-lah yang berjaya, melesakkan lima gol tanpa ampun ke gawang Inter.

Pesta gol PSG dibuka oleh Achraf Hakimi (12′), diikuti brace dari wonderkid Desire Doue (20′, 63′), gol indah Khvicha Kvaratskhelia (73′), dan ditutup oleh Senny Mayulu (86′).

Kekalahan telak ini mencoreng rekor Inter Milan. Pasukan Simone Inzaghi menjadi tim pertama yang kebobolan lima gol di final Liga Champions. Terakhir kali kejadian serupa terjadi di kompetisi kasta tertinggi Eropa (era Piala Eropa) adalah pada tahun 1962, ketika Benfica mengalahkan Real Madrid 5-3.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *