Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pesan Menyentuh Djanur untuk Rachmat Irianto Sepeninggal Bejo Sugiantoro



loading…

Di tengah kesedihan yang mendalam, pelatih Gresik United, Djadjang Nurdjaman atau yang akrab disapa Djanur, memberikan pesan menyentuh untuk Rachmat Irianto / Foto: Persebaya

Kabar duka menyelimuti sepak bola Indonesia. Legenda Persebaya Surabaya dan mantan pemain Timnas Indonesia , Bejo Sugiantoro, meninggal dunia, Selasa (25/2/2025), akibat serangan jantung saat bermain sepak bola di Surabaya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, termasuk sang putra, Rachmat Irianto.

Di tengah kesedihan yang mendalam, pelatih Gresik United, Djadjang Nurdjaman atau yang akrab disapa Djanur, memberikan pesan menyentuh untuk Rachmat Irianto. Djanur, yang pernah bekerja sama dengan Rian dan Bejo di Persebaya Surabaya, meminta Rian untuk menerima takdir dan terus bersemangat mengejar mimpi-mimpi sang ayah.

“Untuk Rian, terima kenyataan ini, qodarullah, tetap semangat, teruskan cita-cita bapaknya karena saya tahu dia sangat-sangat mendukung sekali kiprah Rian sebagai pesepak bola,” ujar Djanur.

Djanur berharap Rian bisa membuktikan kepada sepak bola Indonesia bahwa ia adalah pemain besar, sesuai dengan harapan orang tuanya. Ia juga mengenang Bejo sebagai sosok pelatih yang potensial dan harmonis.

“Waktu di Persebaya saya pelatihnya dan coach Bejo sebagai asistennya. Dia membantu pelatih kepala dengan baik,” kata Djanur. “Dia tekun, mau belajar, apalagi dia kan mantan pemain tim nasional sepak bola Indonesia. Jadi saya pikir saya melihat waktu itu, dia sosok pelatih bagus di masa depan. Cukup dekat juga dengan pemain.”

Djanur juga menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Bejo saat pembukaan Liga 2 musim ini. Meskipun berbeda tim, keduanya tetap menjalin hubungan baik.

Kepergian Bejo Sugiantoro adalah kehilangan besar bagi sepak bola Indonesia. Djanur pun turut merasakan duka yang mendalam.

“Saya begitu kehilangan coach Bejo,” tuturnya. “Dia adalah sosok yang sangat baik.”

Semoga Rachmat Irianto dan keluarga diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Mari kita kenang jasa-jasa Bejo Sugiantoro untuk sepak bola Indonesia.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *