Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Perjalanan Timnas Indonesia di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Belum Pecah Telur!



loading…

Perjalanan Timnas Indonesia di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Belum Pecah Telur!. Foto: SINDOnews

JAKARTA – Perjalanan Timnas Indonesia di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia belum membuahkan hasil menggembirakan. Dalam lima pertandingan yang sudah dimainkan, tim asuhan Shin Tae-yong belum sekalipun meraih kemenangan, dengan hanya mengoleksi 3 poin hasil dari tiga kali imbang dan dua kekalahan.

Dimulai dengan laga pertama melawan Arab Saudi pada 6 September 2024, Timnas Indonesia berhasil membawa pulang satu poin setelah bermain imbang 1-1. Kiper Maarten Paes tampil gemilang dengan menggagalkan penalti kapten Arab Saudi, Salem Al Dawsari, pada menit ke-79. Indonesia sempat unggul melalui gol Ragnar Oratmangoen, tetapi Arab Saudi berhasil menyamakan kedudukan sebelum babak pertama berakhir.

Pada laga berikutnya, Indonesia kembali bermain imbang, kali ini dengan Bahrain 2-2 pada 9 September 2024. Tim Garuda sempat unggul 2-1 hingga menit ke-96, namun gol penyama kedudukan Bahrain di penghujung waktu mengubah hasil pertandingan. Meski mencetak dua gol lewat Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick, Indonesia harus puas dengan satu poin setelah keputusan wasit yang kontroversial.

Kemenangan yang sudah di depan mata kembali terlepas dalam pertandingan melawan Australia pada 12 Oktober 2024. Meskipun bermain cukup disiplin, Timnas Indonesia hanya mampu menahan imbang Australia 0-0. Maarten Paes melakukan sejumlah penyelamatan penting dalam laga ini, dan Indonesia berhasil meraih satu poin, mengamankan posisi keempat di klasemen sementara Grup C.

Pada 15 Oktober 2024, Timnas Indonesia menghadapi China di Stadion Qingdao. Meskipun mendominasi penguasaan bola, Indonesia gagal meraih poin setelah kalah 1-2. Gol Thom Haye di menit ke-86 sempat memberikan harapan, namun China telah unggul 2-0 sebelumnya. Kemenangan pertama masih belum tercapai, dan Indonesia kembali harus menelan kekalahan.

Terbaru, pada 15 November 2024, Indonesia harus menyerah telak 0-4 dari Jepang di Gelora Bung Karno. Kekalahan ini menandai laga yang sulit bagi Timnas Indonesia, yang sempat menciptakan beberapa peluang namun tidak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut. Gol bunuh diri Justin Hubner dan gol dari Takumi Minamino, Hidemasa Morita, serta Yukinari Sugawara membuat Indonesia tertinggal jauh.

Dengan hanya mengumpulkan tiga poin, Indonesia kini berada di posisi keenam klasemen Grup C. Meskipun psikologis tim diklaim tetap positif, seperti yang disampaikan oleh Calvin Verdonk, evaluasi dan perbaikan harus segera dilakukan. Laga-laga berikutnya menjadi ujian berat bagi Timnas Indonesia untuk kembali bangkit dan memperbaiki posisi mereka dalam persaingan untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *