Perang Kuliner! Fans Ubah Euro 2024 Jadi Pertarungan Makanan Tradisional

JERMAN – Panasnya panggung Piala Eropa 2024 nyatanya tidak hanya tersaji oleh para pemain di atas lapangan. Di luar lapangan, ribuan fans fanatik setiap negara juga mengadakan perang makanan nasional.

1. Swiss Vs Hungaria

Semua berawal pada Sabtu pertama turnamen ketika sebuah tanda yang ringkas terlihat di antara para penggemar Timnas Swiss di Cologne. Mereka melemparkan psywar yang bertuliskan ‘Fondue lebih baik dari Goulash’.

Dengan hidangan nasional yang dipilih sebagai medan pertarungan, seorang fans Swiss menyerang fans Hungaria dengan menyatakan makanan favoritnya yaitu keju leleh lebih baik daripada sup paprika berbumbu khas Hungaria yang populer. Tanda itu sendiri dibuat sangat sederhana, akan tetapi maknanya sangat mengena.

Fondue sendiri merupakan makanan yang muncul sebagai hidangan pemenang saat Swiss membungkam Hungaria dengan skor 3-1.

2. Italia Vs Albania

Euforia perang makanan ini ternyata berlanjut beberapa hari kemudian. Kali ini giliran fans Albania yang terekam menggoda lawan mereka dari Italia di jalan-jalan Dortmund.

Saat itu, fans Albania terlihat mematahkan seikat spaghetti yang merupakan makanan khas Itaia. Sementara di seberang jalan, terlihat penggemar Gli Azzurri memohon untuk tidak mematahkan spaghetti kepada pendukung Albania. Sayang perang makanan yang terjadi sebelum pertandingan, tidak membawa hasil maksimal bagi Albania. Mereka harus takluk 1 – 2 dari Italia.

3. Polandia Vs Belanda

Para penggemar fanatik Polandia mencoba meneriaki taktik Swiss dengan membuat keributan antara penonton selama pertandingan pembuka Grup B kontra Belanda . Sebuah poster tulisan tangan bertuliskan sosis pedas kielbasa khas Polandia lebih baik dari gouda yang merupakan salah satu jenis keju terkenal di Belanda.

4. Austria Vs Prancis

Terdapat lebih banyak penghancuran yang tidak terkendali jelang laga laga Austria kontra Prancis pada partai perdana Grup D Piala Eropa 2024. Seperti fans Albania, puluhan suporter Austria menghancurkan baguette di depan pendukung Prancis. Namun semua ini berakhir dengan jabatan tangan yang baik antara kedua belah pihak.

(msf)