Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pengamat Ingatkan Garuda Muda Jangan Jadi Pemanis



loading…

Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, memberikan pesan penting kepada Timnas Indonesia U-17 jelang bergulirnya Piala Dunia U-17 2025 di Qatar / Foto: PSSI

Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, memberikan pesan penting kepada Timnas Indonesia U-17 jelang bergulirnya Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Ia menekankan agar Garuda Muda tidak hanya sekadar berpartisipasi, melainkan mampu bersaing dengan tim-tim kuat lainnya.

Komentar ini muncul setelah Timnas Indonesia U-17, yang diasuh oleh Nova Arianto, terhenti langkahnya di babak perempat final Piala Asia U-17 2025. Kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara U-17 di Jeddah, Senin (14/4/2025) lalu, menjadi pelajaran berharga bagi skuad Garuda Muda.

Meskipun demikian, lolosnya Indonesia U-17 ke Piala Dunia U-17 2025 telah memenuhi target yang ditetapkan oleh PSSI. Kini, dengan waktu persiapan yang cukup panjang, Kusnaeni berharap Timnas Indonesia U-17 dapat memanfaatkan setiap momen untuk membenahi diri.

“Kita masih punya waktu tujuh bulan untuk belajar dari kekalahan lawan Korea Utara ini. Jadikan kekalahan ini sebagai titik awal pembenahan tim secara serius agar di Piala Dunia U-17 nanti kita mampu bersaing, bukan sekadar ikut serta,” ujar Kusnaeni kepada iNews Media Group, Kamis (17/4/2025).

Lebih lanjut, Kusnaeni menyoroti pentingnya penambahan amunisi pemain yang memiliki postur tubuh dan kualitas fisik yang mumpuni. Hal ini dianggap krusial mengingat potensi lawan-lawan Indonesia di Piala Dunia U-17 nanti berasal dari Eropa atau Afrika yang dikenal memiliki keunggulan fisik.

“Penguatan tim dengan menambah materi pemain yang punya postur dan kualitas fisik untuk bersaing dengan pemain dari Eropa atau Afrika yang mungkin nanti jadi lawan-lawan kita di fase grup,” jelasnya.

Selain pembenahan komposisi pemain, Kusnaeni juga mendesak PSSI untuk mempersiapkan serangkaian pertandingan uji coba internasional melawan tim-tim dengan kualitas di atas Timnas Indonesia U-17. Langkah ini dinilai penting untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kekurangan tim secara lebih efektif.

“Selain TC, PSSI juga perlu menyiapkan sejumlah pertandingan uji coba internasional yang bagus. Cari lawan-lawan dengan kualitas di atas kita yang akan membuat berbagai kekurangan timnas U-17 bisa lebih terekspos,” pungkasnya.

Dengan persiapan yang matang dan evaluasi yang mendalam, diharapkan Timnas Indonesia U-17 mampu menunjukkan performa yang membanggakan dan tidak hanya menjadi pelengkap di panggung Piala Dunia U-17 2025.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *