Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pemain Real Madrid yang Persembahkan Trofi Juara saat Jadi Pelatih Los Blancos



loading…

Real Madrid, klub dengan sejarah panjang dan bertabur bintang, telah menyaksikan banyak pemain hebat mengenakan seragam putih kebanggaan / Foto: History of Soccer

Real Madrid , klub dengan sejarah panjang dan bertabur bintang, telah menyaksikan banyak pemain hebat mengenakan seragam putih kebanggaan. Namun, ada kelompok istimewa yang melampaui peran mereka di lapangan dan kembali ke Santiago Bernabeu untuk mempersembahkan trofi juara sebagai seorang pelatih.

Mereka adalah para legenda ganda, yang pemahaman mendalam tentang filosofi klub dan semangat madridismo membawa mereka meraih kesuksesan dari sisi lapangan. Salah satu nama yang paling ikonik dalam kategori ini adalah Miguel Munoz.

Seorang gelandang elegan yang menjadi kapten tim saat meraih dua Piala Eropa pertama Real Madrid pada tahun 1956 dan 1957, Munoz kemudian menjelma menjadi salah satu pelatih tersukses dalam sejarah klub. Dalam 14 tahun yang luar biasa di pucuk pimpinan (1960-1974), ia mempersembahkan sembilan gelar La Liga, dua Piala Eropa lainnya, satu Piala Interkontinental, dan dua Copa del Rey.

Baca Juga: Hat-trick Langka Kylian Mbappe yang Berakhir Menyakitkan

Kecerdasan taktis dan kepemimpinannya yang tenang menjadikannya arsitek dominasi Real Madrid di Spanyol dan Eropa pada era 60-an. Generasi berikutnya melihat munculnya Luis Molowny, seorang pemain sayap lincah yang membantu Madrid meraih Piala Eropa 1956 dan dua gelar La Liga.

Molowny memiliki beberapa periode melatih Madrid, seringkali hadir sebagai penyelamat di masa sulit. Meskipun perannya terkadang sebagai caretaker, ia berhasil mempersembahkan gelar-gelar penting, termasuk tiga gelar La Liga (1977-78, 1978-79, 1985-86), dua Copa del Rey (1974, 1982), satu Copa de la Liga (1985), dan yang paling membanggakan, dua Piala UEFA (1984-85, 1985-86).

Kemampuannya untuk menstabilkan tim dan meraih hasil maksimal menjadikannya sosok yang sangat dihormati di klub. Di era modern, nama Zinedine Zidane tak bisa dilewatkan.

Baca Juga: FIFA Beri Kelonggaran, SUGBK Bisa Penuh Lawan China Asal Penuhi Syarat Ini

Seorang maestro lapangan tengah yang mengantarkan Madrid meraih gelar Liga Champions yang ikonik pada 2002 dengan gol volinya yang ajaib, Zidane kembali ke klub sebagai pelatih pada tahun 2016. Prestasinya sungguh fenomenal.

Dalam dua periode kepelatihannya, Zidane mempersembahkan tiga gelar Liga Champions secara beruntun (2016, 2017, 2018), dua gelar La Liga (2016-17, 2019-20), dua Piala Super Eropa (2016, 2017), dan dua Piala Dunia Antarklub FIFA (2016, 2017), serta dua Piala Super Spanyol (2017, 2019-20). Pemahaman taktisnya, kemampuannya mengelola ego pemain bintang, dan karismanya menjadikannya salah satu pelatih tersukses dan paling dicintai dalam sejarah Madrid.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *