Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pemain Dapat Izin Masuk AS, Suporternya Tidak



loading…

Nasib Timnas Iran di Piala Dunia 2026: Pemain Dapat Izin Masuk AS, Suporternya Tidak

JAKARTA — – Jelang Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, muncul situasi yang memantik kontroversi. Tim nasional Iran memang diperbolehkan masuk ke AS untuk bertanding, tetapi ribuan pendukungnya harus menerima kenyataan pahit: mereka dilarang masuk ke negeri Paman Sam.

Keputusan ini merupakan imbas dari perintah eksekutif terbaru Presiden AS Donald Trump yang memperketat larangan masuk bagi warga dari 12 negara, termasuk Iran. Meski begitu, peraturan tersebut memberikan pengecualian khusus bagi atlet, pelatih, dan staf pendukung tim olahraga yang berpartisipasi dalam ajang internasional seperti Piala Dunia dan Olimpiade.

Artinya, pemain, pelatih, dan ofisial Timnas Iran tetap bisa memperoleh visa. Tapi tidak demikian bagi warga sipil, termasuk pendukung, kerabat pemain, dan masyarakat Iran biasa. Mereka tetap masuk daftar larangan, dan itu membuat ribuan penggemar harus mengubur impian menyaksikan langsung aksi “Team Melli” di stadion-stadion Amerika.

“Saya dan teman-teman sudah menanti bertahun-tahun untuk melihat Timnas bermain di tanah Amerika,” ujar Sohrab Naderi, penggemar dari Teheran yang pernah menonton Piala Dunia 2022 di Qatar. “Sekarang mimpi itu pupus karena politik yang tak bisa kami kendalikan.”

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain Timnas Indonesia: Jay Idzes Digoda Udinese, Calvin Verdonk Gabung FC Utrecht?

Ketiadaan suporter Iran jelas akan memengaruhi atmosfer pertandingan. FIFA selama ini mengusung semangat inklusivitas dan sportivitas global, namun kini harus menghadapi kenyataan bahwa turnamen terbesar di dunia ini kembali diwarnai tensi geopolitik.

Kebijakan larangan perjalanan itu dikeluarkan tak lama setelah serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Serangan tersebut terjadi di tengah konflik antara Iran dan Israel, yang kemudian Amerika Serikat ikut campur.

FIFA Bungkam, Muncul Skenario Iran Main di Meksiko

Hingga saat ini, FIFA belum memberikan pernyataan resmi terkait larangan akses bagi suporter Iran. Padahal, persoalan ini memunculkan tanda tanya besar: apakah FIFA bisa menjamin penyelenggaraan yang adil, netral, dan terbuka bagi semua pihak?



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *