Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Oleksandr Usyk Juara Sejati, Dubois Terlalu Memaksakan Diri



loading…

Lennox Lewis: Oleksandr Usyk Juara Sejati, Dubois Terlalu Memaksakan Diri. Foto: standard.co.uk

Legenda tinju dunia Lennox Lewis memberikan komentar tajam usai menyaksikan langsung laga rematch antara Oleksandr Usyk dan Daniel Dubois di Wembley Stadium. Bagi Lewis, perbedaan kualitas di atas ring sangat jelas terlihat — Usyk tampil sebagai juara sejati, sementara Dubois justru terlalu memaksakan serangan.

Lewis hanya butuh satu kalimat untuk menggambarkan performa Dubois malam itu: “Terlalu memaksakan diri.”

Menurutnya, Dubois terlalu agresif dan terburu-buru dalam memburu kemenangan, hingga lupa menjaga disiplin dan pertahanan. Hasilnya fatal: Usyk, yang dikenal sebagai petinju penuh perhitungan dan pergerakan cerdas, berhasil menjatuhkan Dubois dua kali dan mengakhiri laga dengan KO brutal di ronde kelima.

Usyk Kukuhkan Diri sebagai Raja Kelas Berat

Kemenangan ini bukan sekadar revans bagi Usyk, melainkan momen penting dalam sejarah tinju dunia. Petinju asal Ukraina tersebut kini kembali menyandang status juara dunia kelas berat tak terbantahkan setelah merebut kembali sabuk IBF, melengkapi koleksi sabuk WBA, WBC, dan WBO yang telah lebih dulu ia miliki.

Ini menjadi kali kedua Usyk menyapu bersih empat sabuk juara dunia di kelas berat, dan secara keseluruhan menjadi tiga kali undisputed champion setelah sebelumnya mencetak sejarah di kelas berat menengah.

“Usyk itu petinju cerdas dan sangat sulit ditaklukkan. Dia terus bergerak, menghindar, dan tidak pernah memberi kesempatan bagi Dubois untuk mendaratkan pukulan bersih. Itulah yang membedakan petinju hebat dengan petarung yang hanya mengandalkan tenaga,” ujar Lennox Lewis.

Masa Depan Dubois Masih Terbuka

Meski kritis terhadap performa Dubois, Lewis tetap menilai sang petinju Inggris masih punya masa depan cerah. Di usianya yang baru 27 tahun, Dubois dinilai masih bisa bangkit dan belajar dari kekalahan ini.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *