loading…
Narendra Masou Widjaya tampil sebagai bintang saat membawa tim AirOne KU 12 menjadi runner up di turnamen Tersohor Cup 2025 / Foto: Ist
Meski harus mengakui keunggulan Cougar Indonesia dalam partai final yang mendebarkan, namun di balik sengitnya laga puncak, sorotan tertuju pada wonderkid AirOne, Narendra Masou Widjaya. Tampil layaknya jenderal lapangan tengah, Masou sukses mendulang 12 poin krusial.
Aksi-aksi individunya yang memukau. Mulai dari dribel lincah yang membelah pertahanan lawan, penetrasi cerdas ke jantung area, hingga jump shot akurat, terus menjaga asa timnya dan membakar semangat rekan-rekan setim.
“Energi yang Masou bawa ke lapangan benar-benar menghidupkan permainan tim. Sayangnya, meskipun ia tampil luar biasa, lawan juga memberikan perlawanan yang sangat tangguh,” ungkap Hendra Widjaya, Manajer Tim AirOne KU 12, dalam keterangan persnya, Selasa (6/5/2025).
Pengalaman bertanding di kancah internasional, seperti di Filipina dan Vietnam, tampak semakin mematangkan permainan Narendra Masou Widjaya. Jam terbang di kompetisi berbeda gaya tersebut memberinya keunggulan taktis dan mental, termasuk ketenangan di bawah tekanan dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai strategi lawan.
“Pengalaman di Filipina dan Vietnam sangat berharga. Saya belajar banyak tentang menghadapi pemain dengan kualitas teknik dan fisik yang lebih tinggi. Hal itu tentu menambah kepercayaan diri saya di Tersohor Cup,” tutur Masou, berbagi pengalamannya.
Dampak positif dari pengalaman internasional ini terlihat jelas dalam setiap gerakannya. Masou mampu mengendalikan ritme pertandingan dan memimpin tim dengan keyakinan, bahkan di tengah tekanan final yang begitu besar.
Perjalanan AirOne menuju final pun tidaklah mudah. Mereka harus melewati serangkaian pertandingan sengit melawan tim-tim kuat sejak babak penyisihan grup. Namun, soliditas permainan tim, taktik cerdas dari sang pelatih, dan chemistry antarpemain yang kuat mengantarkan mereka ke partai puncak.
Duel melawan Cougar Indonesia menjadi ujian sesungguhnya bagi mental dan fisik para pemain AirOne. Sempat mendominasi di kuarter kedua dan ketiga dengan pertahanan solid dan transisi cepat, AirOne harus mengakui keunggulan lawan di kuarter penentuan. Rentetan tembakan tiga angka akurat dari Cougar Indonesia menjadi mimpi buruk bagi AirOne, memastikan kemenangan dengan skor tipis 37-27.
“Tim ini mengubah medali perak menjadi pertandingan emas, terutama Masou dengan 12 poinnya. Sayang, kuarter keempat menjadi titik balik yang belum bisa kami atasi,” sesal Hendra.