Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Narendra Masou Widjaya Bersinar, AirOne KU 12 Raih Runner-Up di Tersohor Cup 2025



loading…

Narendra Masou Widjaya tampil sebagai bintang saat membawa tim AirOne KU 12 menjadi runner up di turnamen Tersohor Cup 2025 / Foto: Ist

Narendra Masou Widjaya tampil sebagai bintang saat membawa tim AirOne KU 12 menjadi runner up di turnamen Tersohor Cup 2025. Sepanjang laga final, atmosfer GOR Bulungan dibuat bergemuruh dengan semangat juang tim ini.

Meski harus mengakui keunggulan Cougar Indonesia dalam partai final yang mendebarkan, namun di balik sengitnya laga puncak, sorotan tertuju pada wonderkid AirOne, Narendra Masou Widjaya. Tampil layaknya jenderal lapangan tengah, Masou sukses mendulang 12 poin krusial.

Aksi-aksi individunya yang memukau. Mulai dari dribel lincah yang membelah pertahanan lawan, penetrasi cerdas ke jantung area, hingga jump shot akurat, terus menjaga asa timnya dan membakar semangat rekan-rekan setim.

“Energi yang Masou bawa ke lapangan benar-benar menghidupkan permainan tim. Sayangnya, meskipun ia tampil luar biasa, lawan juga memberikan perlawanan yang sangat tangguh,” ungkap Hendra Widjaya, Manajer Tim AirOne KU 12, dalam keterangan persnya, Selasa (6/5/2025).

Pengalaman bertanding di kancah internasional, seperti di Filipina dan Vietnam, tampak semakin mematangkan permainan Narendra Masou Widjaya. Jam terbang di kompetisi berbeda gaya tersebut memberinya keunggulan taktis dan mental, termasuk ketenangan di bawah tekanan dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai strategi lawan.

“Pengalaman di Filipina dan Vietnam sangat berharga. Saya belajar banyak tentang menghadapi pemain dengan kualitas teknik dan fisik yang lebih tinggi. Hal itu tentu menambah kepercayaan diri saya di Tersohor Cup,” tutur Masou, berbagi pengalamannya.

Dampak positif dari pengalaman internasional ini terlihat jelas dalam setiap gerakannya. Masou mampu mengendalikan ritme pertandingan dan memimpin tim dengan keyakinan, bahkan di tengah tekanan final yang begitu besar.

Perjalanan AirOne menuju final pun tidaklah mudah. Mereka harus melewati serangkaian pertandingan sengit melawan tim-tim kuat sejak babak penyisihan grup. Namun, soliditas permainan tim, taktik cerdas dari sang pelatih, dan chemistry antarpemain yang kuat mengantarkan mereka ke partai puncak.

Duel melawan Cougar Indonesia menjadi ujian sesungguhnya bagi mental dan fisik para pemain AirOne. Sempat mendominasi di kuarter kedua dan ketiga dengan pertahanan solid dan transisi cepat, AirOne harus mengakui keunggulan lawan di kuarter penentuan. Rentetan tembakan tiga angka akurat dari Cougar Indonesia menjadi mimpi buruk bagi AirOne, memastikan kemenangan dengan skor tipis 37-27.

“Tim ini mengubah medali perak menjadi pertandingan emas, terutama Masou dengan 12 poinnya. Sayang, kuarter keempat menjadi titik balik yang belum bisa kami atasi,” sesal Hendra.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *