loading…
Pertandingan legendaris itu berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 23 Desember 2002. Di bawah arahan pelatih Ivan Kolev, Skuad Garuda tampil menggila sejak awal laga. Gol pembuka sudah tercipta saat pertandingan belum genap satu menit melalui aksi Bambang Pamungkas.
Lini depan Timnas Indonesia terus mengobrak-abrik pertahanan Filipina. Gol demi gol mengalir deras, dengan Zaenal Arief, Budi Sudarsono, dan Sugiantoro ikut menyumbangkan nama mereka di papan skor. Bahkan, Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief masing-masing mencatatkan empat gol atau quattrick di pertandingan tersebut.
Meski telah unggul jauh di babak pertama dengan skor 7-0, Indonesia tidak mengendurkan serangan. Filipina hanya mampu mencetak satu gol hiburan pada menit ke-78. Pertandingan pun berakhir dengan skor 13-1, menjadikannya kemenangan terbesar sepanjang sejarah Timnas Indonesia.
Namun, Filipina saat ini sudah berbeda. The Azkals yang dulu sering menjadi bulan-bulanan kini telah bertransformasi menjadi tim yang lebih kompetitif. Pada Piala AFF 2014, mereka bahkan pernah membuat Indonesia merasakan pahitnya kekalahan.
Generasi Pratama Arhan, Marc Klok, dan rekan-rekan kini menghadapi tantangan besar untuk mengukir sejarah baru saat melawan Filipina di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024). Di laga penentu Grup B ini, kemenangan menjadi harga mati bagi Indonesia untuk melaju ke semifinal.
Meskipun kemenangan besar seperti di tahun 2002 mungkin sulit terulang, semangat untuk memberikan penampilan terbaik tetap menyala di dada para pemain Indonesia. Di bawah komando pelatih Shin Tae-yong, Skuad Garuda diharapkan mampu memaksimalkan setiap peluang dan menunjukkan dominasi di lapangan.
Apakah Indonesia akan kembali membuat Filipina tak berdaya, atau justru Filipina yang memberi kejutan? Semua akan terjawab di Stadion Manahan. Mari dukung Timnas Indonesia untuk terus terbang tinggi di Piala AFF 2024!
(sto)