Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Momen Cekikan Dustin Poirier Hampir Renggut Rekor Sempurna Khabib Nurmagomedov di Depan 26 Juta Mata Rusia



loading…

Khabib Nurmagomedov dikenal sebagai salah satu petarung paling dominan dalam sejarah UFC, dengan rekor tak terkalahkan yang sempurna dalam 29 pertarungan profesional / Foto: Yahoo Sports

Khabib Nurmagomedov dikenal sebagai salah satu petarung paling dominan dalam sejarah UFC , dengan rekor tak terkalahkan yang sempurna dalam 29 pertarungan profesional. Namun, di balik dominasinya yang nyaris tanpa cela, The Eagle pernah berada di ambang kekalahan yang bisa saja menodai catatan emasnya, dan momen menegangkan itu disaksikan oleh puluhan juta penggemar di negaranya sendiri.

Sebelum gantung sarung tangan pada tahun 2020, Khabib menaklukkan sederet nama besar di kelas ringan UFC, termasuk Edson Barboza dan Al Iaquinta, sebelum merebut gelar juara. Ia kemudian sukses mempertahankan sabuknya melawan rival-rival sengit seperti Conor McGregor, Dustin Poirier, dan Justin Gaethje.

Meskipun hanya segelintir lawan yang mampu memberikan ancaman nyata bagi spesialis gulat elite asal Dagestan ini, salah satu pertarungan terakhirnya nyaris saja berujung bencana. Sebelas bulan setelah kemenangan ikoniknya atas McGregor di UFC 229, dan setahun sebelum pertarungan terakhirnya, Khabib berhadapan dengan juara interim saat itu, Dustin Poirier.

Baca Juga: 10 Petinju dengan Pukulan Terkeras di Dunia Saat Ini Berdasarkan Rasio KO

Duel keduanya menjadi tajuk utama UFC 242 di Abu Dhabi, di mana lautan penggemar setia Khabib menyaksikan langsung The Eagle mengalahkan The Diamond melalui kuncian rear-naked choke di ronde ketiga. Namun, kemenangan tersebut tidak diraih dengan mudah.

Di ronde kedua, Poirier nyaris saja menciptakan kejutan terbesar dalam sejarah UFC ketika ia melilitkan cekikan guillotine mematikan di leher Khabib. Meskipun akhirnya berhasil lolos dari cengkeraman maut tersebut, petarung asal Dagestan itu mengakui dalam konferensi pers pasca-pertarungan betapa dekatnya ia dengan kekalahan.

“Satu-satunya yang sangat dekat adalah kuncian guillotine. Pertama kali, itu adalah guillotine yang sangat bagus. Pertama kali hampir berhasil, kedua kalinya saya berhasil karena saya merasa dia kehilangan begitu banyak energi, begitu banyak kekuatan. Ini adalah bagian dari permainan; bagaimana saya bermain dengan lawan saya,” ujar Khabib jujur



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *