Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Mimpi Iran di Piala Dunia 2026 Terganjal Daftar Hitam Amerika Serikat, FIFA Turun Tangan!



loading…

Euforia kemenangan dan kepastian lolos ke Piala Dunia 2026 tengah menyelimuti sepak bola Iran / Foto: @teammellifootball

Euforia kemenangan dan kepastian lolos ke Piala Dunia 2026 tengah menyelimuti sepak bola Iran . Kepastian itu diraih secara dramatis usai bermain imbang melawan Uzbekistan, dengan dua gol heroik dari bintang andalan Mehdi Taremi yang memicu luapan kegembiraan di Stadion Azadi, Teheran.

Iran kini menjadi tim keenam yang memastikan tempat di pesta sepak bola terbesar dunia itu, menyusul Jepang, Selandia Baru, dan tiga tuan rumah (Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada) serta kemudian disusul Argentina. Sebuah pencapaian yang membanggakan, mengingat konsistensi mereka tampil di Piala Dunia sejak edisi 2014 di Brasil.

Ambisi besar Iran tentu saja melaju lebih jauh, bahkan menembus babak penyisihan grup untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Namun, mimpi itu kini terancam oleh bayang-bayang sanksi politik.

Menurut laporan bEIN SPORTS, Sabtu (29/3/2025), Iran termasuk dalam daftar negara yang warganya berpotensi dilarang memasuki Amerika Serikat, salah satu tuan rumah utama Piala Dunia 2026, yang dijadwalkan menggelar sebagian besar pertandingan babak gugur. Situasi ini tentu menimbulkan pertanyaan besar. Bagaimana mungkin sebuah tim yang lolos kualifikasi tidak dapat bertanding di salah satu negara tuan rumah?

Inilah yang menjadi perhatian serius FIFA. Badan sepak bola dunia itu dikabarkan telah mengambil langkah proaktif dengan melakukan negosiasi intensif bersama pemerintah Amerika Serikat. Tujuannya jelas, mencari solusi agar Iran tetap dapat berpartisipasi penuh di Piala Dunia 2026, termasuk kemungkinan bertanding di tanah Amerika.

Selain Iran, sejumlah negara lain seperti Afghanistan, Bhutan, Kuba, Libya, Korea Utara, Somalia, Sudan, Suriah, Yaman dan Venezuela juga masuk dalam daftar hitam AS. Ironisnya, Venezuela yang belum pernah mencicipi atmosfer Piala Dunia dan kini memiliki peluang melalui jalur kualifikasi zona Amerika Selatan, juga terancam situasi serupa.

Ancaman eksklusi Iran dari Piala Dunia 2026 tentu akan menjadi preseden buruk dan mencoreng integritas olahraga. Jika negosiasi FIFA dengan Amerika Serikat menemui jalan buntu, bukan tidak mungkin penggemar akan menyaksikan salah satu skandal terbesar dalam sejarah sepak bola, sebuah peristiwa yang bisa menjadi titik balik bagi citra dan nilai-nilai olahraga yang menjunjung tinggi persatuan dan persahabatan antar bangsa.

Dunia sepak bola kini menanti hasil dari upaya diplomasi di balik layar ini. Akankah mimpi Iran di Piala Dunia 2026 tetap hidup, ataukah terbentur oleh tembok politik yang tinggi?

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *