Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Mantan Petinju Kazakhstan Musa Abdraim Gagalkan Aksi Penyanderaan Wanita di Bandara


loading…

Mantan Petinju Kazakhstan Musa Abdraim Gagalkan Aksi Penyanderaan Wanita di Bandara

ALMATY – Seorang mantan petinju profesional, Musa Abdraim, mendapat penghargaan “Hero of Humanity” dari World Boxing Council (WBC) setelah aksi heroiknya menggagalkan ancaman bom dan aksi penyanderaan di Bandara Almaty, Kazakhstan, pada 7 Maret 2025.

Dalam insiden yang terekam kamera keamanan dan viral di media sosial, Abdraim (52) berhasil melumpuhkan seorang pria berusia 67 tahun yang mengancam akan meledakkan bom. Pelaku saat itu menyandera seorang wanita yang berprofesi sebagai staf bandara berusia 21 tahun dengan menarik rambutnya dan menodongkan pisau.

Tanpa ragu, Abdraim mendekati pelaku dan berhasil meyakinkannya untuk melepaskan sandera, menawarkan dirinya sebagai gantinya. Dalam sekejap, dengan refleks seorang mantan petinju, ia melucuti senjata pelaku dan menundukkannya sebelum pihak keamanan datang untuk menangkap pria tersebut.

“Saya tidak takut untuk diri sendiri. Tapi saya cemas, bagaimana jika dia membunuh gadis itu? Saya berpikir, ‘Bagaimana jika itu anak perempuan saya?’ Sebagai seorang pria, itu adalah kewajiban saya,” ungkap Abdraim kepada Hindustan Times.

Penghargaan dari WBC dan Presiden Kazakhstan

Mantan Petinju Kazakhstan Musa Abdraim Gagalkan Aksi Penyanderaan Wanita di Bandara

WBC memberikan penghargaan “Hero of Humanity” kepada Abdraim atas keberaniannya. Penghargaan ini awalnya diberikan kepada mereka yang berjasa selama pandemi Covid-19, tetapi kini diperluas untuk mengakui tindakan kepahlawanan lainnya.

Tak hanya itu, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev juga mengumumkan bahwa Abdraim akan menerima medali kehormatan dari negara.

Sementara itu, pelaku ancaman bom kini berada dalam tahanan dan menghadapi hukuman hingga 12 tahun penjara sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Kazakhstan, sebagaimana dilaporkan New York Post.

Aksi heroik Abdraim tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga membuktikan bahwa keberanian dan kepedulian masih hidup di tengah masyarakat.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *