Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Mantan Juara Kelas Berat Tak Terbantahkan yang Takut Hadapi Holyfield



loading…

Profil Lennox Lewis: Mantan Juara Kelas Berat Tak Terbantahkan yang Takut Hadapi Holyfield

Legenda tinju dunia, Lennox Lewis , telah menghadapi banyak petinju hebat sepanjang kariernya. Namun, ketika ditanya siapa lawan terberat yang pernah ia hadapi di atas ring, Lewis tanpa ragu menyebut nama Evander Holyfield, petinju yang juga dikenal sebagai juara tak terbantahkan di dua kelas berbeda.

Sebagai mantan peraih medali emas Olimpiade dan juara dunia di berbagai kesempatan, Lewis memiliki rekam jejak luar biasa dengan catatan 41 kemenangan, satu kekalahan, dan dua hasil imbang. Ia pernah mengalahkan petinju-petinju tangguh seperti Mike Tyson , Shannon Briggs, dan Vitali Klitschko. Namun, Holyfield tetap menjadi lawan yang paling ia hormati.

Lewis dan Holyfield berhadapan dua kali pada tahun 1999 dalam upaya menjadi juara kelas berat sejati. Pertemuan pertama mereka berakhir kontroversial dengan hasil imbang, meskipun banyak pihak menilai Lewis lebih unggul. Pada pertemuan kedua, Lewis akhirnya keluar sebagai pemenang melalui keputusan mutlak, menjadikannya juara kelas berat tak terbantahkan terakhir selama 25 tahun sebelum Oleksandr Usyk menyamai prestasi tersebut pada era empat sabuk.

Meskipun hasil akhirnya berpihak kepada Lewis, ia mengakui betapa sulitnya menghadapi Holyfield. Hal ini ia sampaikan dalam sebuah unggahan di media sosialnya.

“Orang-orang sering terkejut saat saya menyebut Evander Holyfield sebagai lawan terberat saya. Bukan berarti pertarungan terberat saya, karena itu adalah Ray Mercer, tetapi Holyfield memiliki pengalaman amatir dan profesional yang sangat luas. Sebelum naik ke kelas berat, ia sudah mendominasi divisi cruiserweight dan menjadi juara tak terbantahkan di sana,” ujar Lewis.

Holyfield dikenal sebagai petinju yang memiliki daya tahan luar biasa dan gaya bertarung agresif. Kariernya berlangsung hingga usia 48 tahun, dengan kemenangan terakhirnya melawan Brian Nielsen. Selain prestasinya di kelas berat, Holyfield juga meraih medali perunggu Olimpiade 1984.

Meskipun keduanya berduel habis-habisan selama 24 ronde dalam dua pertarungan bersejarah, Lewis tetap menaruh rasa hormat tinggi terhadap Holyfield.

“Kami mungkin saling menggoda soal siapa yang seharusnya menang di dua pertarungan kami, tetapi saya sangat menghargai Evander. Dia adalah satu-satunya petinju yang mampu bertahan 24 ronde penuh melawan saya,” tambah Lewis.

Dengan pengakuan ini, Holyfield semakin diakui sebagai salah satu petinju terbesar dalam sejarah, sementara Lewis tetap dikenang sebagai salah satu juara kelas berat paling dominan sepanjang masa.

Rekor Profesional yang Mengesankan

Baik Lewis maupun Holyfield memiliki perjalanan karier yang luar biasa dalam dunia tinju profesional:

Lennox Lewis: 44 laga (41 menang, 2 kalah, 1 imbang)

Evander Holyfield: 57 laga (44 menang, 10 kalah, 2 imbang, 1 no contest)

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *