Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Lahir Juara Baru Lagi di Munich?



loading…

Allianz Arena akan menjadi saksi bisu pertarungan akbar antara Inter Milan vs Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions 2024/2025, Minggu (1/6/2025) pukul 02.00 WIB / Foto: @youngnoblecommentary

Allianz Arena akan menjadi saksi bisu pertarungan akbar antara Inter Milan vs Paris Saint-Germain ( PSG ) di final Liga Champions 2024/2025, Minggu (1/6/2025) pukul 02.00 WIB. Laga ini bukan hanya sekadar perebutan trofi paling bergengsi di Eropa, tetapi juga berpotensi melahirkan juara baru di kancah Liga Champions.

Inter Milan melaju ke final dengan dramatis setelah menyingkirkan Barcelona melalui agregat 7-6 dalam semifinal yang penuh dengan 13 gol. Sementara itu, PSG menunjukkan kelasnya dengan menundukkan Arsenal dengan agregat 3-1, mengamankan tempat kedua mereka di final Liga Champions dalam kurun waktu lima tahun.

Inter Milan, dengan tiga gelar Liga Champions di lemari trofi mereka (1964, 1965, 2010), memiliki sejarah panjang dan kaya di kompetisi ini. Final kali ini akan menjadi final ketujuh bagi Nerazzurri, dan uniknya, mereka belum pernah bertemu lawan yang sama di partai puncak.

Baca Juga: Perbandingan Trofi Inter Milan vs Paris Saint Germain di Eropa

Di sisi lain, PSG baru akan menjalani final kedua mereka di Liga Champions. Setelah investasi besar selama bertahun-tahun, Les Parisiens sangat berambisi untuk meraih gelar Eropa pertama mereka, setelah sebelumnya takluk dari Bayern Muenchen di final 2020.

Pertemuan Inter Milan dan PSG di final ini akan menjadi yang pertama kalinya kedua tim saling berhadapan di kompetisi resmi Liga Champions. Catatan pertemuan sebelumnya hanya terjadi di laga uji coba pramusim.

Saat itu, PSG sedikit lebih unggul dengan tiga kemenangan berbanding dua milik Inter Milan. Namun, laga kompetitif di final tentu akan menyajikan cerita yang berbeda.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan Inter Milan vs PSG di Final Liga Champions

Inter Milan di bawah Simone Inzaghi dikenal dengan pertahanan solid dan mentalitas pantang menyerah. Mereka mampu mengatasi tim kuat seperti Barcelona dengan kolektivitas tim dan taktik yang matang.

Pengalaman bermain di final juga bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Nerazzurri. Sementara itu, PSG asuhan Luis Enrique mengandalkan kualitas individu pemain depan mereka dan kreativitas lini tengah.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *