Kisah Unik Petinju Kyrgyzstan Raih Perak Olimpiade Paris 2024 Tanpa Pelatih


loading…

Munarbek Seiitbek Uulu, petinju asal Kyrgyzstan, mencatat sejarah dengan meraih medali perak di Olimpiade Paris 2024 . Prestasi ini menjadi medali pertama yang pernah diraih Kyrgyzstan dalam cabang tinju di ajang Olimpiade. Namun, perjalanan Seiitbek Uulu menuju podium penuh tantangan, terutama karena ia harus bertanding tanpa didampingi oleh pelatih pribadinya, Beganas Sultanbaev, yang tidak mendapatkan akreditasi untuk hadir di Paris.

Dalam konferensi pers di Bishkek pada 13 Agustus, Seiitbek Uulu mengungkapkan bahwa meskipun tanpa pelatih pribadinya, ia tetap bertekad membawa pulang kemenangan untuk negaranya. “Dalam pertarungan melawan petinju Uzbekistan, saya melakukan segalanya untuk menang,” katanya.

“Tentu saja, akan lebih baik jika pelatih pribadi saya ada di sisi saya, tetapi dengan pelatih kepala, saya tidak mengalami kesulitan. Sejak awal, tujuan kami adalah membawa kemenangan untuk Kyrgyzstan dan memberikan emosi yang tak terlupakan. Namun, dengan kehendak Allah, saya ditakdirkan menerima perak. Kami puas dengan ini. Saya tidak pernah merasa kecewa oleh kekalahan.”

Absennya Sultanbaev di Paris menjadi perhatian banyak orang di Kyrgyzstan setelah sebuah video yang menunjukkan sang pelatih menyemangati Seiitbek Uulu dari rumahnya viral di media sosial. Meski demikian, Seiitbek Uulu tetap tampil gemilang dan berhasil membawa pulang medali perak, sebuah pencapaian yang sangat membanggakan bagi negaranya.

Bonus Mengalir untuk Sang Juara

Kisah Unik Petinju Kyrgyzstan Raih Perak Olimpiade Paris 2024 Tanpa Pelatih

Atas prestasinya yang gemilang, Seiitbek Uulu tidak hanya mendapat pengakuan di atas ring, tetapi juga berbagai penghargaan dari pemerintah dan organisasi internasional. Pemerintah Kyrgyzstan memberikan penghargaan sebesar 10 juta som serta sebuah mobil Kia EV 9 kepada Seiitbek Uulu. Selain itu, ia juga akan menerima tambahan hadiah uang sebesar 50.000 dolar dari Asosiasi Tinju Internasional (IBA), dengan setengahnya di antaranya diberikan langsung kepadanya dan sisanya didistribusikan untuk para pelatih dan federasi nasional.

Hadiah dari IBA akan diberikan setelah prosedur anti-doping selesai, sebagai bagian dari komitmen organisasi tersebut untuk menjaga integritas olahraga.

Perjalanan Munarbek Seiitbek Uulu di Olimpiade Paris 2024 adalah bukti bahwa tekad dan semangat juang bisa mengatasi segala rintangan, bahkan ketika harus bertanding tanpa dukungan penuh dari pelatih pribadi. Prestasinya tidak hanya mengharumkan nama Kyrgyzstan, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi atlet berikutnya.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *