Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kisah Raja Kelas Menengah Nick Blackwell Meregang Nyawa di Tangan Chris Eubank Jr



loading…

Kisah Raja Kelas Menengah Nick Blackwell Meregang Nyawa di Tangan Chris Eubank Jr

Dunia tinju mengenal banyak kisah tragis, tetapi sedikit yang seintens perjalanan Nick Blackwell. Mantan juara tinju kelas menengah Inggris ini harus mengakhiri kariernya secara mendadak setelah pertarungan brutal melawan Chris Eubank Jr. di Wembley Arena pada 2016. Malam itu, Blackwell bukan hanya kehilangan gelarnya, tetapi juga hampir kehilangan nyawanya.

Nick Blackwell lahir pada 27 Oktober 1990 di Trowbridge, Inggris. Sejak kecil, ia menunjukkan minat besar terhadap olahraga, terutama tinju. Blackwell memulai karier profesionalnya pada 2009 dan dengan cepat menarik perhatian publik berkat gaya bertarungnya yang agresif dan stamina luar biasa di atas ring.

Puncak karier Blackwell terjadi pada 2015 ketika ia merebut gelar juara kelas menengah Inggris dengan mengalahkan John Ryder. Keberhasilannya semakin diperkuat dengan kemenangan atas Damon Jones dan Jack Arnfield. Namun, masa kejayaannya hanya berlangsung singkat. Pada 26 Maret 2016, ia berhadapan dengan Chris Eubank Jr. dalam duel mempertahankan gelar yang berakhir dengan tragedi.

Duel Mengerikan di Wembley Arena

Dalam pertarungan itu, Eubank Jr. mendominasi dengan pukulan-pukulan kerasnya. Meski sempat memberikan perlawanan, Blackwell mengalami cedera serius akibat pukulan bertubi-tubi yang dilancarkan lawannya. Wasit akhirnya menghentikan pertandingan di ronde ke-10 setelah dokter menilai Blackwell tidak bisa melanjutkan.

Saat dilarikan ke rumah sakit, kondisi Blackwell semakin memburuk. Ia mengalami pendarahan otak dan sempat dinyatakan meninggal dalam perjalanan sebelum akhirnya berhasil diselamatkan dengan suntikan adrenalin ke jantungnya.

“Saya tidak ingat apa-apa. Saya hanya tahu ketika sadar, saya sudah di rumah sakit. Saya pikir sedang bermimpi,” kenang Blackwell dalam wawancara dengan BBC.

Selama berminggu-minggu, ia berada dalam kondisi koma. Setelah sadar, Blackwell harus memulai hidupnya dari nol—belajar berjalan, berbicara, dan makan kembali.

Cedera parah itu membuat Blackwell kehilangan lisensi bertinjunya. Namun, ia sempat melanggar larangan medis dengan kembali berlatih dan melakukan sparring. Akibatnya, kondisinya semakin memburuk, dan ia harus menerima kenyataan bahwa ia tidak akan pernah bisa bertarung lagi.

Sementara itu, Chris Eubank Jr. mengakui bahwa kejadian ini mengubah dirinya. Dalam wawancara dengan Piers Morgan baru-baru ini, Eubank mengatakan bahwa insiden dengan Blackwell masih menghantui dirinya hingga saat ini.

“Nick Blackwell sempat meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Dia berhasil diselamatkan, tapi kini hidupnya berubah drastis. Sejak saat itu, saya melihat tinju dengan cara yang berbeda,” kata Eubank Jr.

Meski hidupnya berubah sepenuhnya, Blackwell tidak menyimpan kebencian terhadap Eubank Jr. Ia bahkan berencana untuk datang ke London saat pekan pertarungan Eubank melawan Conor Benn pada 26 April mendatang.

“Kehidupan saya berubah dalam satu malam, tetapi saya bersyukur masih hidup. Saya tidak memiliki perasaan buruk terhadap Chris Eubank Jr. dan berharap bisa bertemu dengannya,” ujar Blackwell.

Kisah Nick Blackwell menjadi pengingat betapa brutalnya dunia tinju. Satu pertarungan bisa mengubah hidup seorang atlet dalam sekejap, bahkan merenggut lebih dari sekadar karier—tetapi juga masa depan mereka.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *