Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kisah Penobatan Liverpool Juara Liga Inggris di Anfield dan Penantian 35 Tahun Berakhir



loading…

Inilah momen yang telah dirindukan selama tiga setengah dekade. Penantian panjang Liverpool akhirnya usai setelah mengangkat trofi juara Liga Inggris di Anfield / Foto: Premier League

Beberapa jam sebelum badai pesta dimulai, suasana di sekitar Anfield terasa tenang namun penuh antisipasi. Warna merah mendominasi sejak pagi hari, ribuan pendukung rela mengantre panjang untuk menjadi bagian dari sejarah.

Pub-pub di sekitar stadion penuh sesak, dan Anfield Road dipenuhi lautan penggemar sejauh mata memandang. Pemilik Liverpool, John W. Henry, turut hadir dalam momen bersejarah ini, sementara tiket dilaporkan mencapai harga fantastis di pasar gelap. Neil Atkinson dari Anfield Wrap menggambarkan perasaannya seperti sedang menuju pernikahan.

Sementara Abigail Rudkin menyamakan kegembiraan ini dengan pagi Natal. “Hanya bisa berkumpul dengan semua orang, agar kita semua bisa berada di sini dan duduk bersama, itu membuat perbedaan,” katanya. “Anda bisa berkata pada diri sendiri ‘menang saja’, tetapi bagi kami para penggemar, kita semua bersama-sama, bagi para pemain untuk berada di sana bersama kami, untuk berada di Anfield, dan itulah yang terpenting.”

Momen yang ditunggu-tunggu pun datang. Bus Liverpool muncul dari kepulan asap merah yang menyelimuti Anfield Road. Aroma belerang, dan mesiu bercampur dengan kibaran spanduk dan syal bertuliskan: Klub Paling Sukses di Inggris, memenuhi jalan menuju Stadion Anfield.

Inilah momen yang telah dirindukan selama tiga setengah dekade. Penantian panjang Liverpool akhirnya usai. Tottenham Hotspur menjadi saksi bisu penobatan Liverpool sebagai juara Liga Inggris 2024/2025, sekaligus menyamai rekor 20 gelar liga milik Manchester United.

Setelah peluit panjang berbunyi, Arne Slot melambaikan dan ciuman kepada keluarganya yang menyaksikan kemenangan Liverpool 5-1 atas Tottenham di tribun. Pelukan hangat dengan Ange Postecoglou mengawali perayaan bersama staf pelatihnya.

Saat pesta di lapangan dimulai, para pemain Liverpool berlari liar menuju The Kop. Slot, dengan mengenakan kaus merah kebanggaan, memberikan kepalan tangan ala Klopp yang telah dirindukan para penggemar selama delapan bulan terakhir.

Satu per satu pemain dipanggil ke depan untuk menerima standing ovation. Masa depan Trent Alexander-Arnold mungkin menjadi spekulasi, namun hari itu Anfield adalah pusat dunianya. Masa depan bisa menunggu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *