Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kiper Bahrain yang Ketar-Ketir dengan Perkembangan Timnas Indonesia



loading…

Profil Sayed Mohammed Jaffer: Kiper Bahrain yang Ketar-Ketir dengan Perkembangan Timnas Indonesia

Penjaga gawang legendaris Timnas Bahrain , Sayed Mohammed Jaffer, disorot menjelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dengan performa impresif Timnas Indonesia, kiper berusia 39 tahun ini mengakui bahwa menghadapi Skuad Garuda kini sama sulitnya seperti melawan Jepang.

Timnas Bahrain akan menjalani dua pertandingan krusial di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 . Setelah menghadapi Jepang pada 20 Maret 2025, mereka harus bertandang ke Indonesia lima hari kemudian. Kedua laga ini sangat penting bagi Bahrain, yang saat ini mengoleksi enam poin—jumlah yang sama dengan Indonesia, tetapi kalah dalam selisih gol.

Jaffer tidak menutupi kegelisahannya terhadap performa Timnas Indonesia yang semakin berkembang pesat di bawah asuhan Patrick Kluivert. Ia menyadari bahwa menghadapi Jepang maupun Indonesia akan menjadi ujian berat bagi Bahrain.

“Ini akan menjadi dua pertandingan yang sulit, tetapi kami tahu bagaimana mengatasinya. Kami harus berjuang dan bermain untuk peluang kami,” kata Jaffer, dikutip dari Gulf Daily News (GDN).

“Kami tahu Jepang adalah tim yang sangat besar; mereka hampir lolos dan ingin menjamin kemenangan melawan kami, tetapi kami akan melakukan yang terbaik,” lanjutnya.

Jaffer merupakan pemain dengan jumlah penampilan terbanyak dalam sejarah Timnas Bahrain. Ia memulai karier profesionalnya bersama Malkiya sebelum bergabung dengan Muharraq pada 2007, klub yang masih dibelanya hingga saat ini.

Sejak debutnya di timnas pada 2004, Jaffer telah mencatatkan 163 caps. Salah satu momen terbaiknya adalah saat memimpin Bahrain meraih gelar pertama di Gulf Cup of Nations 2019 dan WAFF Championship 2019. Ia juga pernah dianugerahi Kiper Terbaik WAFF Championship 2014.

Di level klub, Jaffer turut membawa Muharraq meraih dua gelar AFC Cup (2008, 2021) serta beberapa trofi Liga Bahrain. Pengalaman panjangnya menjadikannya sosok penting dalam skuad nasional, meskipun kini ia mulai menghadapi tantangan dari generasi yang lebih muda.

Meskipun menyadari tantangan berat yang ada, Jaffer tetap optimistis Bahrain bisa bersaing dalam perebutan tiket ke Piala Dunia 2026. Namun, dengan kebangkitan Timnas Indonesia, jalan menuju impian tersebut tidak akan mudah.

“Kami akan berjuang dan mencoba mendapatkan keuntungan dari pertandingan ini,” tegasnya.

Bahrain kini harus bersiap menghadapi ancaman besar dari Indonesia yang terus berkembang, dengan kombinasi pemain naturalisasi dan talenta muda berbakat. Bagi Jaffer, pertandingan melawan Indonesia bukan lagi sekadar laga biasa—ini adalah ujian sesungguhnya bagi kiprahnya sebagai kiper utama Bahrain di usia yang semakin menua.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *