Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kenapa Islam Makhachev Menolak Duel Lawan Ilia Topuria, Takut Kalah?



loading…

Ilia Topuria tengah menjadi sorotan usai menyatakan niatnya menantang Islam Makhachev di kelas ringan UFC. Petarung tak terkalahkan asal Spanyol ini baru saja naik kelas setelah sukses menjadi juara di divisi bulu, termasuk mengalahkan dua nama besar: Alexander Volkanovski dan Max Holloway. Dengan kepercayaan diri tinggi, Topuria berharap langsung mendapat kesempatan bertarung untuk sabuk juara melawan Makhachev pada pertengahan tahun ini, bertepatan dengan gelaran UFC 317. Namun, rencana itu langsung menemui hambatan besar karena Makhachev dan timnya tak menunjukkan ketertarikan terhadap tantangan tersebut.

Salah satu penolakan datang dari Khabib Nurmagomedov, pelatih sekaligus mentor Islam Makhachev. Menurut Khabib, Topuria belum pantas langsung menantang sabuk juara kelas ringan karena belum terbukti di divisi tersebut. Meski memiliki rekor sempurna 16-0 dengan dominasi KO dan submission, Topuria baru mencicipi kelas ringan saat menghadapi Jai Herbert pada 2022—pertarungan yang ia menangi. Namun setelah itu, ia kembali turun ke kelas bulu dan baru sekarang memutuskan naik kelas secara permanen. Khabib menilai bahwa Topuria harus lebih dulu melawan beberapa petarung top lightweight seperti Arman Tsarukyan, Beneil Dariush, atau bahkan Justin Gaethje, sebelum layak diberi tiket menghadapi Makhachev.

Di sisi lain, Makhachev pun tidak sepenuhnya fokus mempertahankan sabuknya di kelas ringan. Ia justru memiliki ambisi besar untuk naik ke kelas welter demi membuktikan diri sebagai petarung sejati di dua divisi. Keinginan ini juga didorong oleh kritik yang menilai kemenangan Makhachev belum cukup impresif karena dua kali mempertahankan gelar melawan Alexander Volkanovski—yang notabene berasal dari kelas bulu. Duel lainnya melawan Renato Moicano juga dianggap tidak ideal karena Moicano merupakan pengganti dadakan. Dengan latar belakang tersebut, Makhachev kini menanti hasil pertarungan antara Belal Muhammad dan Jack Della Maddalena di UFC 315. Jika Belal kalah, maka pintu menuju kelas welter terbuka lebar.

Kondisi itu membuat Makhachev hampir mustahil bertarung di kelas ringan pada pertengahan tahun ini. Artinya, UFC pun harus mempertimbangkan lawan lain untuk Topuria jika ingin mempertahankan momentum sang petarung. Meski demikian, Topuria bersikeras tetap mengejar Makhachev. Dalam penampilannya di podcast Joe Rogan Experience, Topuria menegaskan bahwa ia tidak peduli dengan penolakan Makhachev dan siap menunggu sampai pertarungan itu terwujud. “Saya akan duduk sampai Anda harus melawan saya. Saya di sini. Anda tidak dapat terus menghindari saya,” kata Topuria dengan nada menantang.

Tekad keras Topuria memperlihatkan bahwa duel ini belum sepenuhnya tertutup. Namun hingga saat ini, UFC masih menyimpan kartu untuk menentukan arah pertarungan keduanya. Jika Jack Della Maddalena menang dan Makhachev benar-benar naik ke kelas welter, peluang Topuria mendapatkan sabuk juara kelas ringan lewat skenario lain pun terbuka. Tapi bila Makhachev bertahan di kelas ringan, tekanan publik dan rekor sempurna Topuria bisa menjadi faktor pendorong UFC untuk akhirnya merancang duel yang selama ini ditolak itu. Untuk sekarang, Topuria harus bersabar dan terus menjaga rekor tak terkalahkannya hingga waktu yang tepat tiba.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *