loading…
Kisah Tijjani dan Eliano Reijnders: Kakak Bela Belanda, Adik Pilih Timnas Indonesia
Tijjani Reijnders , yang bermain sebagai gelandang serang untuk AZ Alkmaar, telah mengukir reputasi yang kuat di Eredivisie, liga utama sepak bola Belanda. Dia dikenal karena permainannya yang konsisten dan telah menjadi bagian penting dari strategi timnya. Tijjani belum lama ini menjadi sorotan karena potensi transfernya ke AC Milan sebagai pengganti Sandro Tonali yang bergabung dengan Newcastle. Nilai pasar Tijjani mencapai 18 juta Euro, menandakan kualitas dan kapasitasnya sebagai pemain sepak bola top Eropa.
Di sisi lain, Eliano Reijnders, yang juga memulai karier sepak bolanya di Belanda, telah mengambil langkah besar dalam perjalanan kariernya dengan memilih untuk mengikuti proses naturalisasi guna membela Timnas Indonesia. Eliano, yang lahir di Zwolle dan bermain di posisi serupa dengan kakaknya, saat ini adalah bagian dari skuad PEC Zwolle di Eredivisie. Dia dikenal sebagai pemain yang serbaguna, mampu bermain di berbagai posisi dari pertahanan hingga gelandang serang.
“Kehormatan besar,” tulis Eliano Reijnders, seraya memposting foto salaman dirinya dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Sabtu (7/9/2024).
Eliano telah memutuskan untuk membela Indonesia, didorong oleh latar belakang keluarganya dari Maluku, yang diwarisi dari sang ibu. Keputusan ini tidak hanya membawa cerita menarik dalam sepak bola internasional tetapi juga menyoroti pentingnya akar dan identitas dalam keputusan seorang atlet.
Pilihan karier internasional kedua bersaudara ini menjadi topik hangat di kalangan penggemar sepak bola, khususnya di Indonesia dan Belanda. Kisah mereka mencerminkan bagaimana sepak bola modern tidak hanya sekadar pertandingan di lapangan, tetapi juga tentang representasi, identitas, dan pilihan pribadi.
Kisah Tijjani dan Eliano Reijnders menunjukkan dinamika unik dari sepak bola global, di mana bakat dan kebanggaan nasional bersatu dalam kisah dua saudara dengan tujuan yang berbeda. Bagi Tijjani, mungkin karier internasional dengan Belanda dapat membawanya ke puncak sepak bola Eropa, sedangkan Eliano berharap membawa pengaruh dan inspirasi bagi generasi muda sepak bola di Indonesia. Ke mana pun jalan mereka membawa, kisah kedua saudara ini tetap menjadi narasi menarik dalam dunia sepak bola.
(sto)