Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jodohkan Pemain Naturalisasi dengan Wanita Indonesia



loading…

Usulan Nyeleneh Ahmad Dhani: Jodohkan Pemain Naturalisasi dengan Wanita Indonesia. Foto: Instagram Ahmad Dhani

JAKARTA – Musisi sekaligus anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Gerindra, Ahmad Dhani , kembali melontarkan gagasan kontroversial. Dalam rapat Komisi X terkait persetujuan naturalisasi tiga pemain sepak bola keturunan Indonesia, Dhani mengusulkan agar Indonesia menaturalisasi pesepakbola berusia tua, kemudian menjodohkan mereka dengan perempuan Indonesia.

Usulan itu disampaikannya saat membahas naturalisasi Emil Audero Mulyadi , Dean Ruben James, dan Joey Mathijs Pelupessy di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025). Dhani menyatakan dirinya sangat mendukung program naturalisasi dan bahkan tidak mempermasalahkan jika setengah dari skuat Timnas Indonesia terdiri dari pemain keturunan.

“Saya hanya menambahi saja, Pak Erick. Saya termasuk yang sangat setuju dengan naturalisasi, bahkan kalau sampai 50-50 pun tidak masalah. Menurut saya, ini adalah bagian dari revolusi dalam dunia sepak bola. Kalau revolusi, ya memang harus ekstrem,” kata Dhani.

Tak hanya mendukung naturalisasi pemain aktif, Dhani juga mengusulkan pendekatan unik, yakni merekrut pesepakbola hebat yang telah berusia di atas 40 tahun, lalu mencarikan mereka istri dari Indonesia.

“Tidak harus pemain aktif yang dinaturalisasi. Bisa juga pemain bola yang sudah di atas usia 40 tahun, yang hebat, kita naturalisasi, lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia. Nah, anak mereka nanti bisa kita bina menjadi pemain bola yang bagus,” ujar Dhani.

Ia bahkan mengusulkan agar program ini dimasukkan dalam anggaran tahun 2026. Menurutnya, pemain bola yang sudah berumur, terutama yang berstatus duda, bisa diberi kesempatan menjadi warga negara Indonesia dengan syarat menikahi perempuan lokal.

“Ini pemikirannya agak out of the box, Pak Erick, tapi bisa dianggarkan untuk 2026. Jadi, pemain bola di atas 40 tahun yang mau dinaturalisasi dan mungkin duda, kita carikan jodoh di Indonesia,” lanjutnya.

Selain pemain Eropa, Dhani menyinggung kemungkinan merekrut pemain dari Timur Tengah dan Afrika Utara, seperti Arab Saudi, Aljazair, atau Maroko. Menurutnya, banyak pesepakbola hebat dari wilayah tersebut yang bisa dinaturalisasi dan berkontribusi bagi masa depan sepak bola Indonesia.

“Jadi mungkin ada pemain dari Arab, Aljazair, atau Maroko, banyak pemain jago-jago. Kalau mereka sudah tua, kita naturalisasi, carikan istri di sini, lalu anaknya kita bina,” paparnya.

Dhani berkeyakinan bahwa strategi ini bisa menghasilkan pemain berkualitas karena mereka lahir dan dibesarkan di Indonesia dengan darah campuran dari pesepakbola kelas dunia.

“Itu pasti hasilnya akan lebih baik karena dia lahir di Indonesia. Ini bisa dipikirkan untuk masa depan sepak bola kita,” tutupnya.

Usulan Ahmad Dhani ini tentu mengundang beragam reaksi, mengingat pendekatannya yang unik dan di luar kebiasaan dalam dunia sepak bola. Namun, apakah ide ini benar-benar bisa diterapkan atau hanya sekadar wacana kontroversial, masih menjadi tanda tanya besar.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *