Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jodohkan dengan Wanita Indonesia dan Kurangi Bule Mata Biru



loading…

2 Usulan Nyeleneh Ahmad Dhani soal Pemain Naturalisasi: Jodohkan dengan Wanita Indonesia dan Kurangi Bule Mata Biru

JAKARTA – Musisi sekaligus anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Gerindra, Ahmad Dhani , kembali mencuri perhatian dengan usulannya yang kontroversial terkait naturalisasi pemain sepak bola. Dalam rapat Komisi X yang membahas pemberian status Warga Negara Indonesia (WNI) bagi tiga pemain keturunan, Dhani melontarkan dua gagasan yang dianggap di luar kebiasaan.

Pertama, Dhani mengusulkan agar Indonesia menaturalisasi pesepakbola yang sudah berusia tua, lalu menjodohkan mereka dengan perempuan Indonesia. Ia menilai, dengan cara ini, anak-anak mereka nantinya bisa dibina untuk menjadi pemain sepak bola masa depan Indonesia.

“Tidak harus pemain yang masih aktif. Bisa juga pemain bola hebat yang sudah di atas usia 40 tahun kita naturalisasi, lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia. Nah, anak-anak mereka nanti yang bisa kita bina untuk menjadi pemain bola yang bagus,” kata Dhani dalam rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025).

Dhani bahkan menyarankan agar program ini masuk dalam anggaran 2026. Ia menilai, pemain bola berumur, terutama yang berstatus duda, bisa diberi kesempatan menjadi WNI dengan syarat menikahi perempuan Indonesia.

“Ini pemikirannya agak out of the box, Pak Erick, tapi bisa dianggarkan untuk 2026. Jadi, pemain bola di atas 40 tahun yang mau dinaturalisasi dan mungkin duda, kita carikan jodoh di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Dhani juga menyinggung kemungkinan merekrut pemain dari Timur Tengah dan Afrika Utara, seperti Arab Saudi, Aljazair, atau Maroko. Menurutnya, banyak pesepakbola hebat dari wilayah tersebut yang bisa dinaturalisasi dan berkontribusi bagi sepak bola Indonesia di masa depan.

“Jadi mungkin ada pemain dari Arab, Aljazair, atau Maroko, banyak pemain jago-jago. Kalau mereka sudah tua, kita naturalisasi, carikan istri di sini, lalu anaknya kita bina,” paparnya.

Kurangi Pemain Naturalisasi Bule Mata Biru

Usulan nyeleneh kedua yang disampaikan Ahmad Dhani adalah permintaannya agar PSSI mengurangi jumlah pemain naturalisasi yang berasal dari ras Kaukasoid, khususnya yang memiliki ciri fisik seperti rambut pirang dan mata biru. Ia menganggap pemain dengan karakteristik tersebut kurang cocok secara visual dengan tim Indonesia.

“Usul saya, kurangi pemain bule dalam tanda kutip, ras bule, rambut pirang, mata biru. Buat Indonesia kurang enak dilihat,” kata Dhani dalam rapat yang juga dihadiri perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta PSSI.

Dhani menyarankan agar PSSI lebih banyak merekrut pemain yang memiliki kemiripan ras dengan mayoritas penduduk Indonesia. Ia bahkan menyebut pemain dari Korea atau Afrika sebagai opsi yang lebih cocok untuk Timnas Indonesia.

“Kalau bisa, dicari yang rasnya lebih mirip kita, dari Korea atau Afrika. Karena kalau bule dilihatnya gimana gitu, itu cuma usulan saja,” tambahnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *