Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jake Paul Akan Hancur jika Melawan Canelo Alvarez



loading…

NEW YORK – Setelah kemenangan besarnya atas Mike Tyson , Jake Paul kembali mencuri perhatian dunia tinju dengan menantang juara dunia Canelo Alvarez untuk perebutan gelar kelas penjelajah. Namun, legenda tinju Floyd Mayweather Jr menganggap langkah Paul tersebut sebagai misi yang mustahil.

Jake Paul, yang dijuluki “The Problem Child”, baru saja mencetak sejarah dengan mencatatkan pertarungan tinju paling banyak ditonton dalam sejarah modern pada 15 November lalu. Duelnya melawan Mike Tyson memecahkan rekor viewership sejak era Muhammad Ali . Dalam laga itu, Paul memenangkan keputusan mutlak atas Tyson, sebuah hasil yang mengejutkan dunia tinju.

Tak puas dengan pencapaiannya, Paul langsung menantang Canelo Alvarez untuk bertarung memperebutkan gelar kelas penjelajah. Meski terlihat ambisius, tantangan ini mendapat reaksi keras dari Mayweather, yang sebelumnya pernah bertarung dengan kakak Jake, Logan Paul, dalam laga ekshibisi pada 2021.

Dalam wawancara dengan TMZ Sports, Floyd Mayweather mengakui bahwa Jake Paul membawa warna baru dalam dunia tinju dengan gayanya yang kontroversial. Meski demikian, ia memberikan prediksi yang blak-blakan soal duel antara Paul dan Alvarez.

“Dia akan dihancurkan oleh Canelo. Tidak ada peluang untuk menang, dia akan benar-benar dibantai,” ujar Mayweather.

Mayweather menambahkan bahwa meski Jake Paul berhasil menjual pertarungan dan menghasilkan uang, melawan petinju sekelas Canelo bukanlah hal yang realistis.

“Apa yang dia lakukan sekarang bagus untuk hiburan, tetapi saat dia menghadapi petarung sejati, itu akan buruk baginya,” lanjut Mayweather.

Selain Canelo, beberapa petinju juara dunia lainnya juga telah melayangkan tantangan kepada Jake Paul. Juara kelas berat ringan tak terkalahkan, Artur Beterbiev, mengundang Paul untuk menghadapi “petarung sejati” setelah kemenangannya melawan Tyson.

Bahkan, juara dunia kelas berat Daniel Dubois juga menyatakan kesediaannya untuk melawan Paul dalam pertarungan super.

Namun, langkah Jake Paul menuju laga melawan Canelo atau petinju lainnya bukanlah jalan mudah. Selain perbedaan kualitas, pertarungan melawan Canelo akan membutuhkan negosiasi rumit, terutama karena reputasi Paul yang lebih dikenal sebagai entertainer dibanding petinju profesional sejati.

Jake Paul terus membuktikan dirinya sebagai penghibur yang mampu menarik perhatian dunia tinju, tetapi ambisinya melawan petarung seperti Canelo Alvarez menimbulkan pertanyaan besar: apakah ini langkah berani untuk membuktikan dirinya, atau justru bentuk kebodohan yang akan merusak reputasinya?

Waktu akan menjawab apakah Jake Paul benar-benar mampu menaklukkan tantangan besar ini, atau justru harus menghadapi kenyataan pahit di ring tinju. “The Problem Child”, seperti biasa, tetap menjadi magnet perhatian di dunia olahraga.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *