loading…
Opetaia, yang berasal dari Sydney dan belum terkalahkan dalam karier profesionalnya dengan rekor 25-0, termasuk 19 kali menang KO, dijadwalkan untuk mempertahankan gelar melawan Massey yang memiliki catatan 22-2, dengan 12 kemenangan melalui KO. Duel ini di Riyadh menarik perhatian pecinta tinju global, mengingat Opetaia baru-baru ini mengalahkan Mairis Briedis dua kali, serta petinju Inggris lainnya seperti Ellis Zorro dan Jordan Thompson.
Jack Massey, yang dijuluki ‘One Smack’, baru saja mencatat kemenangan mengejutkan atas Isaac Chamberlain pada Juni lalu di Selhurst Park, mengamankan gelar Eropa dan Commonwealth. Pada usia 31 tahun dan dengan manajemen Kevin Maree, Massey juga pernah naik kelas ke heavyweight (kelas berat) pada Januari 2023 untuk bertarung dalam laga besar melawan mantan juara dunia, Joseph Parker, yang berhasil ia tahan hingga ronde kesepuluh.
Federasi Tinju Internasional (IBF) telah menyetujui pertarungan ini sebagai pertahanan sukarela atas permintaan tim Opetaia. Dengan persetujuan yang diberikan pada 17 September, IBF menetapkan beberapa syarat, termasuk bahwa kontrak pertarungan harus sudah ditandatangani penuh dan diterima oleh IBF paling lambat pada 10 Oktober 2024. Pemenang antara Opetaia dan Massey harus mempertahankan gelar IBF kelas penjelajah dalam waktu 90 hari setelah pertarungan, atau paling lambat pada 20 Januari 2025.
Dengan reputasi dan rekam jejak kedua petarung, pertarungan di Riyadh ini diharapkan tidak hanya akan menguji ketangguhan Opetaia sebagai juara bertahan, tetapi juga sebagai kesempatan bagi Massey untuk membuktikan diri di kancah dunia. Fans tinju di seluruh dunia akan menantikan apakah ‘One Smack’ Massey dapat memberikan kejutan atau Opetaia akan kembali menegaskan dominasinya di kelas penjelajah
(sto)