Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hari di Mana Khabib Nurmagomedov Nyaris Kalah Lawan Justin Gaethje



loading…

Pertarungan antara Khabib Nurmagomedov dan Justin Gaethje pada 25 Oktober 2020 di Flash Forum, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, menjadi salah satu duel paling berkesan dalam sejarah UFC. Pada laga tersebut, Khabib sukses mempertahankan gelar juara kelas ringan dengan kemenangan melalui teknik submission di ronde kedua. Namun, di balik kemenangan itu, ada momen di mana The Eagle—julukan Khabib—nyaris mengalami kekalahan akibat serangan brutal dari Gaethje.

Mantan komentator UFC, Joe Rogan, mengungkapkan bahwa Khabib sempat berada dalam kondisi sulit saat menerima tendangan keras dari Gaethje. Menurutnya, serangan ke arah kaki dari Gaethje hampir membuat Khabib kehilangan kendali. Rogan bahkan meyakini bahwa jika pertarungan berlangsung lebih lama, Gaethje memiliki peluang besar untuk mengalahkan Khabib. “Gaethje hampir melakukannya dengan tendangan ke kakinya. Saya cukup yakin bahwa dia benar-benar menyakiti kaki Khabib, tapi Khabib mampu menemukan cara untuk bertarung di bawah,” ujar Rogan dalam wawancaranya dengan Eurosport.

Di ronde pertama, Gaethje beberapa kali berhasil mendaratkan tendangan ke kaki Khabib. Serangan itu membuat sang juara bertahan terlihat sedikit kesulitan dalam bergerak. Bahkan, rekan Khabib, Islam Makhachev, pernah menyatakan bahwa The Eagle mengalami luka serius akibat tendangan tersebut. Namun, dengan pengalaman dan ketahanan yang luar biasa, Khabib tetap mampu mengendalikan pertarungan.

Jelang akhir ronde pertama, Khabib mulai mengubah strategi dengan mencoba mendominasi pertarungan di bawah. Ia hampir mengunci kemenangan lewat kuncian sebelum bel akhir ronde berbunyi. Hal ini menandakan bahwa meskipun Gaethje memberikan perlawanan sengit, Khabib tetap memiliki keunggulan dalam teknik grappling yang menjadi senjata utamanya.

Memasuki ronde kedua, Khabib tidak memberi kesempatan kepada Gaethje untuk melanjutkan serangan kakinya. Ia langsung membawa pertarungan ke bawah dan dengan cepat menerapkan teknik submission yang akhirnya membuat Gaethje menyerah. Kemenangan tersebut mengukuhkan rekor tak terkalahkan Khabib menjadi 29-0 sekaligus mengantarkannya sebagai petarung pound-for-pound terbaik UFC saat itu.

Kemenangan atas Gaethje juga menjadi pertarungan terakhir Khabib di UFC. Setelah laga itu, ia mengumumkan pensiun dengan alasan ingin memenuhi janji kepada ibunya setelah kepergian sang ayah. Keputusan tersebut membuat duel melawan Gaethje menjadi momen emosional sekaligus bersejarah bagi dunia MMA.

Meski sukses memenangkan pertarungan, duel melawan Gaethje tetap dikenang sebagai salah satu ujian terberat dalam karier Khabib Nurmagomedov. Momen ketika ia hampir kalah akibat serangan kaki Gaethje menjadi bukti bahwa bahkan seorang petarung tak terkalahkan pun bisa berada di ambang kekalahan jika menghadapi lawan yang tepat.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *