Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hak Prerogatif Pergantian Pelatih Ada di PSSI



loading…

Keberhasilan Timnas Indonesia U-17 menembus semifinal Piala Asia U-17 2025 dan meraih tiket Piala Dunia U-17 2025 di Qatar telah memunculkan gelombang dukungan dari publik untuk pelatih Nova Arianto / Foto: PSSI

Keberhasilan Timnas Indonesia U-17 menembus semifinal Piala Asia U-17 2025 dan meraih tiket Piala Dunia U-17 2025 di Qatar telah memunculkan gelombang dukungan dari publik untuk pelatih Nova Arianto . Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa keputusan mengenai masa depan Nova di kursi kepelatihan Garuda Muda tidak berada di tangannya seorang diri, melainkan melalui evaluasi menyeluruh dari jajaran Exco PSSI.

“Saya rasa hak prerogatif pergantian pelatih itu ada di PSSI. Dan kami punya perhitungan yang kalkulatif. Jadi, tidak mungkin pergantian pelatih ini karena saya sendiri yang memutuskan atau sebagian Exco, kami review total,” kata Erick Thohir di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Pernyataan Erick ini merespons seruan “Kawal Nova Arianto” yang ramai di media sosial, netizen menginginkan Nova tetap memimpin Garuda Muda di Piala Dunia U-17 2025. Erick mencontohkan proses pergantian pelatih di Timnas Indonesia senior dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, yang juga didasarkan pada evaluasi yang matang.

“Ingat kalau teman-teman media sampaikan saya akan mereview evaluasi setelah pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi. Bahkan saya bicara kecewa berat hasil dengan China waktu pertandingan ada di China. Jadi, ini bukan evaluasi mendadak,” ujarnya.

“Jangan selalu terjebak pola pikir yang set back membandingkan satu dan lainnya. Kami harus move on ke masa depan,” sambungnya.

Erick juga menekankan pentingnya membangun sepak bola nasional secara berkelanjutan, bukan hanya bergantung pada individu tertentu. Ia memuji Nova Arianto sebagai hasil dari pembinaan jangka panjang dan meminta semua pihak untuk tidak memecah belah tim kepelatihan maupun menghakimi pemain muda.

“Coach Nova juga hasil dari pembinaan jangka panjang bukan 1-2 tahun. Dia sendiri punya inspirasi oleh bapaknya yang pelatih gitu. Nah, saya tidak mau sepak bola nasional ini dikotomi oleh satu individu termasuk saya. Saya pun 2027 selesai masa jabatannya,” kata Erick.

“Jangan memecah belah tim kepelatihan. Jangan juga menghukum pemain-pemain muda kami dengan tentu ketika kalah langsung disorakin. Kasian ini anak-anak masih U-17. Makanya saya bilang sama Coach Nova matikan sosial medianya. Tidak semua kuat dengan sosial media. Insya Allah saya kuat,” tambahnya.

Dengan demikian, Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan mengenai masa depan Nova Arianto di Timnas U-17 akan diambil berdasarkan evaluasi komprehensif oleh Exco PSSI, demi kepentingan terbaik sepak bola Indonesia. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk membangun sepak bola nasional secara sehat dan mendukung para pemain muda.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *