Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hadiri Pertemuan AEF di Kuwait, PP Pordasi Tatap Persiapan Asian Games 2026 dan Olimpiade Los Angeles 2028



loading…

Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) hadir dalam pertemuan tahunan Asian Equestrian Federation (AEF) yang digelar di Kuwait, Minggu (12/1/2025). Foto: Pordasi

JAKARTA – Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia ( PP PORDASI ) hadir dalam pertemuan tahunan Asian Equestrian Federation (AEF) yang digelar di Kuwait, Minggu (12/1/2025). Pertemuan yang dihadiri oleh anggota AEF yang beranggotakan 33 negara ini bertujuan membahas perkembangan olahraga equestrian melalui berbagai kerja sama dan kompetisi di Asia.

Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, mengatakan bahwa rancangan kompetisi hingga program pembinaan tengah dibahas dan sepakati dalam pertemuan tersebut. Hal itu sebagai langkah bersama dalam menghadapi Asian Games ke-20 di Aichi-Nagoya, Jepang, pada 2026.

Aryo menilai pembahasan AEF di Kuwait tersebut sejalan dengan visi PP Pordasi yang memiliki target untuk Indonesia. Dia mendorong agar atlet berkuda Indonesia dapat berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang.

“Program pembinaan yang terstruktur dan berkesinambungan sangat diperlukan karena kami memiliki misi agar atlet Indonesia dari cabang olahraga berkuda bisa masuk dan berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang,” kata Aryo dalam keterangannya, Senin (13/1/2025).

Dalam pembicaraan dengan Presiden AEF Hamad Al-Attiyah, dibahas rencana program pertukaran officials, seperti juri, steward, dan technical official antarnegara. AEF juga akan mengadakan program secara online dan training antar anggotanya. Salah satu program yang akan dibicarakan pada tahun ini adalah rencana AEF Cup yang digelar secara remote.

Kompetisi remote ini merupakan turnamen jarak jauh anggota AEF dengan empat tahap bagi cabang olahraga equestrian. Acara tersebut diselenggarakan melalui kerja sama dengan perusahaan Prancis, Equi-rider, yang merupakan penyelenggara kompetisi berkuda jarak jauh yang mengadopsi teknologi informasi.

Sebelumnya, Aryo sempat mengahadiri Asian Racing Conference (ARC) ke-40 di Sapporo, Jepang pada 27 Agustus – 1 September 2024. Sebagai Kepala Delegasi dari Indonesia, dia menyampaikan pandangan tentang kondisi olahraga berkuda di Indonesia kepada lebih dari 800 delegasi negara yang hadir di Sapporo Convention Center, Jepang.

Konferensi tersebut menyoroti perkembangan pesat dan tantangan industri pacuan kuda global. Aryo menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar karena pacuan kuda di Indonesia merupakan olahraga dan budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Lebih lanjut, Aryo melihat olahraga berkuda telah mulai melakukan transformasi digital di dalamnya. Baik AEF dan ARC membahas keterlibatan berkuda di era digital, baik dalam keterhubungan dengan para penggemar dan kompetisi yang diselenggarakan.

“Industri pacuan kuda di Indonesia harus kolaboratif dan inovatif menghadapi perkembangan industri olahraga di kancah global,” tuntas Aryo.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *