Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Gol Kontroversial Acerbi Bikin Penggemar Blaugrana Meradang!



loading…

Keberhasilan Inter Milan lolos ke final Liga Champions 2024/2025 usai mengalahkan Barcelona dengan skor 4-3 pada leg kedua semifinal (agregat 7-6) di Guiseppe Meazza, Rabu (7/5/2025) WIB, meninggalkan kontroversi / Foto: Givemesports

Keberhasilan Inter Milan lolos ke final Liga Champions 2024/2025 usai mengalahkan Barcelona dengan skor 4-3 pada leg kedua semifinal (agregat 7-6) di Guiseppe Meazza, Rabu (7/5/2025) WIB, meninggalkan kontroversi. Para penggemar Barcelona bersikeras bahwa bek muda mereka, Gerard Martin, dilanggar dalam proses terciptanya gol penyeimbang Inter Milan yang dicetak Francesco Acerbi di penghujung waktu normal leg kedua. Gol tersebut memaksa pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

Setelah bermain imbang 3-3 di Spanyol pada leg pertama, kedua tim kembali menyuguhkan tontonan menarik dengan saling balas gol di Italia. Inter sempat unggul 2-0 di babak pertama, namun tiga gol balasan dari Barcelona membuat mereka berada di atas angin dan selangkah lebih dekat ke final di Allianz Arena. Akan tetapi, gol Acerbi di menit-menit akhir membuyarkan harapan Blaugrana, meski diwarnai perdebatan sengit.

Menjelang berakhirnya waktu normal babak kedua, dengan skor 3-2 untuk keunggulan Barcelona, sebuah insiden terjadi yang memicu kemarahan para pendukung setia Camp Nou. Saat Inter melakukan serangan terakhir, umpan yang kurang akurat berhasil dihalau oleh Martin.

Baca Juga: Profil dan Biodata Davide Frattesi: Dari Pemain Pinjaman Jadi Pahlawan Inter di Final Liga Champions!

Namun, ketika Denzel Dumfries berusaha merebut bola kembali, terjadi benturan yang membuat Martin terjatuh. Dalam tayangan ulang terlihat Dumfries mencoba menjangkau bola, dan kontak tak terhindarkan dengan Martin yang berusaha menghalau.

Meski terjatuh, Martin tetap berada di lapangan saat Dumfries berhasil mengirimkan umpan silang ke Acerbi, yang tanpa ampun menceploskan bola ke gawang Wojciech Szczesny dari jarak dekat. Sontak, para pendukung Barcelona mempertanyakan mengapa wasit tidak memberikan pelanggaran kepada Dumfries sebelum terjadinya gol krusial tersebut. Seorang penggemar geram menulis di media sosial:

“Pelanggaran yang jelas terhadap Martin… tidak diberikan. Saya hanya menginginkan pertandingan tanpa pengaruh wasit, tetapi, tentu saja, itu terlalu berlebihan untuk diminta.”

Baca Juga: Kisah Duo Inzaghi, Pippo Antar Pisa Promosi ke Serie A, Simone Loloskan Inter ke Final Liga Champions

Kritik pedas juga dilayangkan terkait minimnya tayangan ulang insiden tersebut. “Tidak ada satu putaran ulang pelanggaran terhadap Gerard Martin. Mafia UEFA,” tulis seorang suporter dengan nada marah.

Penggemar lain senada, “Mengapa tidak ada satu pun tayangan ulang yang layak atas pelanggaran terhadap Martin itu?” bahkan ada yang menyebut, “Bagaimana ini bukan pelanggaran terhadap Gerard Martin? Wasit ini memalukan.”

Dari tayangan yang beredar, sulit untuk menentukan secara pasti intensitas kontak antara Dumfries dan Martin. Namun, bagi wasit berpengalaman asal Polandia, Szymon Marciniak, dan tim VAR yang bertugas, insiden tersebut dinilai tidak memenuhi kriteria pelanggaran yang jelas dan nyata.

Keputusan kontroversial ini terbukti krusial. Inter Milan akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 4-3 di babak perpanjangan waktu, berkat gol penentu dari pemain pengganti Davide Frattesi di menit ke-99. Kemenangan ini memastikan langkah Nerazzurri ke final Liga Champions yang akan digelar di Munich, Jerman.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *