Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Drama 9 Pemain! Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025 usai Gunduli Arab Saudi 2-0



loading…

Sembilan pemain Uzbekistan secara dramatis mampu mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0 pada laga final Piala Asia U-17 2025 di Stadion King Fahd Sports City, Minggu (20/4/2025) / Foto: AFC

Sebuah final yang penuh drama dan kejutan tersaji di Stadion King Fahd Sports City, saat Uzbekistan secara heroik keluar sebagai juara Piala Asia U-17 2025. Bermain dengan sembilan pemain sejak babak pertama, White Wolves secara luar biasa menaklukkan tuan rumah Arab Saudi dengan skor 2-0, Minggu (20/4/2025) malam WIB.

Sejak awal laga, Uzbekistan langsung menunjukkan intensitas tinggi dalam menyerang. Agresivitas yang diperagakan anak asuh Islombek Ismoilov bahkan membuat beberapa pemain Arab Saudi terkapar di lapangan.

Strategi permainan keras Uzbekistan tampak jelas sebagai upaya untuk meredam agresivitas tuan rumah. Drama kartu merah mewarnai lima menit terakhir babak pertama.

Penyerang Uzbekistan, Sarsenbaev, menjadi pemain pertama yang diusir wasit setelah tertangkap kamera melakukan tendangan keras kepada pemain Arab Saudi di menit 40. Selang tujuh menit kemudian, giliran Abdukarimov yang menyusul Sarsenbaev ke ruang ganti akibat pelanggaran terhadap pemain tuan rumah.

Ajaibnya, bermain dengan sembilan pemain tak membuat mental Uzbekistan runtuh. Mereka justru tetap berani mempertontonkan permainan menyerang yang membuat lini pertahanan Arab Saudi terus bekerja keras. Skor imbang 0-0 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, pelatih Uzbekistan melakukan perjudian dengan memasukkan dua pemain sekaligus, termasuk mesin gol andalan mereka, Asilbek Aliev, menggantikan Sayfiddin Sodikov. Keputusan ini terbukti jitu.

!

Baru dua menit babak kedua berjalan, Uzbekistan mendapatkan hadiah penalti setelah Yazeed Al Dosari melakukan handball di kotak terlarang. Mukhammad Khakimov dengan tenang mengeksekusi tendangan 12 pas, mengecoh kiper Arab Saudi dan membawa Uzbekistan unggul 1-0.

Tersentak gol tersebut, Arab Saudi mencoba bangkit dan merespon. Namun, penampilan gemilang Rustamjonov di bawah mistar gawang Uzbekistan mampu menggagalkan dua peluang emas tuan rumah.

Alih-alih menyamakan kedudukan, gawang Arab Saudi justru kembali bobol. Kali ini giliran Sadriddin Khasanov yang mencatatkan namanya di papan skor setelah tendangan kaki kanannya tak mampu dijangkau kiper Abdulrahman Al Otaibi.

Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 untuk kemenangan heroik Uzbekistan tak berubah. Gelar ini menjadi trofi Piala Asia U-17 kedua bagi White Wolves, setelah sebelumnya meraihnya pada tahun 2012. Kemenangan dramatis dengan sembilan pemain ini tentu akan dikenang sebagai salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Piala Asia U-17.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *