Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dean James Tampil di Liga Europa usai Antar Go Ahead Eagles Juara KNVB Cup



loading…

Go Ahead Eagles menuliskan sejarah baru dengan meraih gelar juara Piala KNVB pertama usai mengalahkan AZ Alkmaar melalui drama adu penalti / Foto: Kolase @FaktaBola

Sejarah tertulis di Stadion Feijenoord. Go Ahead Eagles, di bawah komando taktis Paul Simonis, secara dramatis menaklukkan AZ Alkmaar melalui drama adu penalti 4-2 setelah bermain imbang 1-1 untuk meraih gelar juara Piala KNVB pertama mereka dalam sejarah klub.

Pertandingan final yang penuh dengan drama, gol kontroversial, dan penyelamatan gemilang ini memastikan Go Ahead Eagles akan berlaga di babak penyisihan grup Liga Europa musim depan.

Meskipun AZ memulai pertandingan dengan lebih agresif, menciptakan peluang emas melalui Troy Parrott yang memaksa penyelamatan gemilang Jari De Busser di tiang gawang, Go Ahead Eagles perlahan mampu mengambil alih kendali permainan. Victor Edvardsen sempat mengancam gawang AZ, namun tendangannya masih tepat mengarah ke kiper Rome-Jayden Owusu-Oduro. Babak pertama pun berakhir tanpa gol.

Drama sesungguhnya baru dimulai setelah jeda. Sempat terjadi penundaan kick-off babak kedua akibat asap kembang api dari suporter Go Ahead, namun tak lama setelah bola kembali bergulir, AZ mendapatkan hadiah penalti kontroversial.

Joris Kramer dianggap melanggar Ernest Poku, dan setelah meninjau VAR, wasit Danny Makkelie menunjuk titik putih. Parrott yang maju sebagai algojo gagal menaklukkan De Busser, namun VAR kembali berperan dan memutuskan tendangan penalti harus diulang karena sang kiper dianggap bergerak terlalu cepat. Kesempatan kedua tak disia-siakan Parrott, mengubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan AZ di menit ke-54.

Gol ini justru menjadi awal dari serangkaian kejadian menarik. Parrott harus ditarik keluar karena cedera tak lama kemudian. AZ memiliki peluang melalui Ruben van Bommel, sementara Go Ahead nyaris menyamakan kedudukan lewat Oliver Antman. Bahkan, gawang AZ selamat dari kemelut tiga tembakan beruntun dalam waktu singkat.

Jelang sepuluh menit akhir waktu normal, Simonis melakukan perjudian dengan memasukkan Finn Stokkers dan Soren Tengstedt. Keputusan ini hampir berbuah manis ketika Tengstedt mendapat peluang emas menyamakan kedudukan, namun tendangannya justru melenceng tipis.

Saat AZ tampak sudah dekat dengan gelar juara, petaka datang di masa injury time. Peer Koopmeiners melakukan handball konyol di kotak penalti, memberikan Go Ahead Eagles harapan terakhir.

Mats Deijl dengan dingin mengeksekusi penalti, memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu dengan skor 1-1. Di babak adu tos-tosan inilah Jari De Busser menjelma menjadi pahlawan sejati.

Ia berhasil menepis tendangan Zico Buurmeester dan Mayckel Lahdo, sementara para algojo Go Ahead Eagles menjalankan tugasnya dengan sempurna. Julius Dirksen menjadi penentu kemenangan, memastikan skor 2-4 untuk keunggulan Go Ahead Eagles.

Kemenangan bersejarah ini tidak hanya memberikan trofi Piala KNVB kedua bagi Go Ahead Eagles, namun juga mengamankan tempat mereka di babak penyisihan grup Liga Europa musim depan. Sebuah kisah dongeng yang menjadi kenyataan bagi tim yang tampil gigih sepanjang turnamen.

Kesuksesan Go Ahead Eagles turut dirasakan penggemar sepak bola di Tanah Air. Meskipun Dean James absen pada final akibat cedera, namun musim ini ia sempat memberikan kontribusi dengan tampil empat kali di KNVB Cup dan menyumbang satu assist saat mengalahkan PSV.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *