Biodata John Fury, Ayah Tyson Fury yang Dipecat usai Salah Beri Instruksi saat Lawan Oleksandr Usyk



loading…

Suara lantang John Fury di sudut ring saat Tyson Fury bertarung sepertinya sudah tak lagi terdengar / Foto: Mirror

Suara lantang John Fury di sudut ring saat Tyson Fury bertarung sepertinya sudah tak lagi terdengar. Ya, putranya resmi memecat ayahnya dari jajaran pelatih menyusul kekalahan Raja Gipsi dari Oleksandr Usyk.

John diketahui kerap memberikan instruksi setiap kali putranya bertempur di atas ring. Disaat-saat genting, dia bersama SugarHill Steward dan Andy Lee selalu berdiri di sudut ring.

Steward adalah pelatih utama, sedangkan Lee berperan sebagai asisten. Awalnya, Tyson Fury merasa nyaman ketika ayahnya mendampinginya di sudut ring.

Bahkan dalam beberapa kesempatan, Tyson Fury menegaskan setiap kemenangan yang diraihnya itu datang dari sudut ring. Jika ada perintah menyerang, ia akan melakukannya.

Artinya, peran ketiganya sangat penting dalam karier petinju Inggris tersebut. Tapi dalam pertarungan yang sangat menentukan dalam karier kelas beratnya, dia justru menghadapi situasi sulit ketika berhadapan melawan Uysk.

Akibat instruksi kacaunya itu Fury menelan kekalahan pertama dalam kariernya di kelas berat. Tak hanya itu saja, dia juga terpaksa kehilangan sabuk juara kelas berat WBC.

Berawal dari sinilah, Tyson Fury akhirnya memecat ayahnya dari jajaran pelatih. Lantas, seperti apa profil dari John Fury?

Biodata John Fury

John bisa dikatakan hampir memiliki ketenaran yang sama sepertinya putranya. Selama delapan tahun berada di atas ring, dia sudah bertarung dalam 13 pertarungan dimulai dari April 1987 hingga Juni 1995.

Karier tinju profesional Fury berlangsung selama delapan tahun, dimulai pada bulan April 1987 dan berakhir pada bulan Juni 1995. Secara total, ia terlibat dalam 13 pertarungan.

John Fury memiliki rekor 8 menang (1 KO) dan empat kalah. Dia tak hanya dikenal sebagai pria yang kejam di atas ring saja, tapi juga pernah berurusan dengan hukum.

John diketahui dipenjara pada 2011 setelah dinyatakan bersalah melukai tubuh karena mencungkil mata seorang pria dalam perkelahian pada 2010. Korbannya menjadi tunanetra karena tawuran yang kejam, yang merupakan hasil dari perseteruan selama 12 tahun. John dijatuhi hukuman 11 tahun penjara tetapi dibebaskan dari penjara pada Februari 2015, setelah menjalani kurang dari setengah hukumannya.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *