Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Biodata dan Agama Sergey Kovakev, si Tangan Besi Juara Dunia yang Kontroversial



loading…

Biodata dan Agama Sergey Kovakev, si Tangan Besi Juara Dunia yang Kontroversial. Foto: SkySports

Biodata dan agama Sergey Kovalev eks juara dunia kelas berat ringan yang mengakhirir kariernya setelah 16 tahun mengguncang jagat tinju. Sergey Kovalev memutuskan gantung sarung tinju setelah menang KO atas Artur Mann di ronde ketujuh dalam laga dijuluki The Last Dance, Jumat (18/4/2025).

Sergey Kovalev adalah seorang petinju profesional asal Rusia yang lahir pada tanggal 2 April 1983. Ia tercatat menjadi salah satu petinju terbaik di kelas berat ringan dan memenangkan beberapa gelar, termasuk WBA, IBF, dan WBO.

Sergey Kovalev memulai karier tinjunya pada tahun 2009 dan mengumpulkan rekor yang sangat impresif. Ia memenangkan 35 pertarungan, 5 kalah dan 1 seri yang telah ia jalani, dengan 29 kemenangan tersebut diperoleh melalui knockout.

Kovalev mencapai beberapa prestasi yang sangat impresif dalam karier tinjunya. Ia telah menjadi juara dunia tinju di kelas berat ringan dan l memenangkan beberapa gelar, termasuk WBA, IBF, dan WBO. Kovalev juga dinobatkan sebagai Petinju Terbaik Tahun 2014 oleh The Ring magazine.

Sergey Kovalev adalah seorang Ortodoks Rusia yang taat. Ia sering kali menyebutkan tentang imannya dan bagaimana agama membantunya dalam menghadapi tantangan hidup. Kovalev juga sering kali membagikan pesan-pesan inspiratif tentang iman dan kepercayaan diri melalui media sosialnya.

Langkah selanjutnya sudah jelas bagi Kovalev – pensiun. Pada puncaknya, Kovalev berada di antara para petarung pound-for-pound terbaik di dunia. Sejak kemenangan KO pada ronde keempat bulan Agustus 2013 atas Nathan Cleverly untuk merebut gelar kelas berat ringan WBO, petinju Rusia bertangan besi ini dengan cepat naik ke puncak divisi kelas berat ringan.

Delapan kali mempertahankan gelar dengan sukses, saat ia mengoleksi semua gelar kecuali gelar WBC, yang dipegang oleh Adonis Stevenson, yang menolak untuk bertarung dalam perebutan gelar yang tak terbantahkan. Perebutan gelar pertama Kovalev berakhir dengan kekalahan angka yang diperdebatkan dari Andre Ward dalam pertarungan pound-for-pound antara petinju tak terkalahkan pada November 2016 di T-Mobile Arena, Las Vegas.

Tempat yang sama menjadi tuan rumah pertandingan ulang mereka pada bulan Juni 2017, yang berakhir dengan kekalahan pertama Kovalev melalui penghentian. Ward meraih kemenangan KO pada ronde kedelapan melalui serangan ke arah tubuh dalam pertarungan yang menjadi laga terakhir dalam karirnya di Hall of Fame.

Kovalev kemudian menikmati dua gelar WBO lainnya. Tur keduanya berakhir dengan kekalahan KO yang mengejutkan dari Eleider Alvarez pada bulan Agustus 2018. Kekalahan tersebut dibalas enam bulan kemudian dengan kemenangan angka pada Februari 2019, diikuti dengan kemenangan KO atas Anthony Yarde untuk mempertahankan sabuknya untuk yang terakhir kalinya.

Sepasang kemenangan ini membuka jalan bagi pertarungan dengan profil tertinggi dan bayaran terbesar dalam karier Kovalev. Saul ‘Canelo’ Alvarez naik dua divisi dari kelas menengah untuk merebut gelar kelas berat ringan WBO dari tangan Kovalev melalui kemenangan KO pada ronde kesebelas.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *