Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Biodata dan Agama James Rodriguez, Pesona Lapangan Hijau yang Penuh Drama



loading…

James Rodrguez, lahir pada 12 Juli 1991, seolah ditakdirkan untuk menjadi bintang lapangan hijau / Foto: beIN SPORTS

James Rodrguez , lahir pada 12 Juli 1991, seolah ditakdirkan untuk menjadi bintang lapangan hijau. Dengan ayah seorang pesepak bola profesional, Wilson James Rodriguez, dan Pilar Rubio, ibu yang selalu mendukung.

James kecil tumbuh di Ibague di bawah bimbingan sang ibu dan ayah tirinya, Juan Carlos Restrepo. Ia adalah putra sulung, bersama dengan adiknya Juana Valentina, yang kini dikenal sebagai mahasiswi, pengusaha, dan YouTuber. Bakat James mulai tercium di turnamen sepak bola kuda Corporacion Deportiva Los Paisitas.

Pada edisi 2004, James menjadi bintang dan membawa tim akademisnya, Tolimense, juara. Kaki kirinya bersinar terang, terutama saat ia mencetak gol Olimpiade (gol langsung dari tendangan sudut) di final. Dari sanalah, Envigado FC meminangnya, bahkan membiayai perawatan pertumbuhannya untuk memaksimalkan potensi fisiknya.

Baca Juga: Ini 6 Tim Asia yang Lolos Piala Dunia 2026

Tak butuh waktu lama bagi James untuk merasakan atmosfer profesional. Pada 21 Mei 2006, di usia yang baru 14 tahun, ia melakukan debutnya bersama Envigado FC. Meskipun timnya terdegradasi tahun itu, James menjadi penolong dengan membantu Envigado kembali ke divisi utama setahun kemudian.

Perjalanan James ke level yang lebih tinggi dimulai saat ia bergabung dengan klub Argentina, Banfield. Sempat menjalani uji coba, ia meyakinkan semua pihak, termasuk pelatih Julio César Falcioni. Pada awal 2009, ia melakoni debutnya dan menjadi pemain asing termuda yang mencetak gol dan meraih gelar juara di Argentina saat Banfield menjuarai Apertura 2009.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *