Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Awas, Lebih Ngeri dari Korea Selatan!



Perjalanan Timnas Indonesia U-17 di perempat final Piala Asia U-17 2025 akan diuji lawan yang tak kalah tangguh, Korea Utara U-17 / Foto: Kolase

Perjalanan Timnas Indonesia U-17 di perempat final Piala Asia U-17 2025 akan diuji lawan yang tak kalah tangguh, Korea Utara U-17. Setelah secara mengejutkan menaklukkan juara bertahan Korea Selatan di laga perdana Grup C, Garuda Muda kini dihadapkan pada tantangan yang bisa dibilang lebih berat. Mengapa demikian?

Meskipun Timnas Indonesia U-17 tampil memukau dengan menyapu bersih fase grup, Korea Utara U-17 memiliki karakteristik permainan yang berbeda dengan Korea Selatan. Jika Korsel U-17 dikenal dengan disiplin taktis dan penguasaan bola yang rapi, tim berjuluk Chollima cenderung bermain lebih direct, agresif, dan memiliki fisik yang kuat.

Korea Utara U-17 lebih mengutamakan kecepatan dan kekuatan fisik. Mereka tak ragu melancarkan umpan-umpan panjang ke lini depan, memanfaatkan kecepatan para penyerangnya, dan seringkali bermain dengan intensitas tinggi di sepanjang pertandingan.

Statistik menunjukkan bahwa Korea Utara U-17 juga memiliki insting mencetak gol yang tak kalah dari Timnas Indonesia U-17. Pasalnya, mereka sudah membukukan enam gol dalam tiga laga di fase grup Piala Asia U-17.

Pemain-pemain seperti Pak Kwang-song dan Ri Kang-rim telah menunjukkan kemampuan mencetak gol dan memiliki potensi untuk merepotkan barisan pertahanan Indonesia. Kecepatan dan determinasi mereka dalam menusuk pertahanan lawan menjadi ancaman nyata yang perlu diwaspadai. Selain itu, Korea Utara U-17 memiliki sejarah yang lebih mentereng di Piala Asia U-17 dengan dua gelar juara.

Pengalaman bertanding di level turnamen yang lebih tinggi bisa menjadi keuntungan psikologis bagi mereka. Mentalitas baja dan semangat pantang menyerah khas Korea Utara juga menjadi faktor yang patut diperhitungkan.

Lini belakang Timnas Indonesia U-17 yang tampil solid dengan hanya kebobolan satu gol dan mencatatkan dua clean sheet di fase grup akan mendapatkan ujian sesungguhnya dari gempuran-gempuran fisik dan serangan cepat Korea Utara U-17. Para pemain belakang Garuda Muda perlu memiliki koordinasi yang lebih baik dan fokus sepanjang pertandingan untuk meredam agresivitas lawan.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *